Agus Joko Sulistya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
ARUNGI SAMUDRA (1)

ARUNGI SAMUDRA (1)

Pelantikan Prajurit Taruna (Pratar) baru selesai dilaksanakan. Semua tampak bergembira di lembah Tidar. Para Pratar menjadi raja sehari di hari pelantikan tersebut. Kehadiran orang tua pada upacara pelantikan tersebut rasanya sangat membanggakan. Tidak semua orang tua bisa datang sebagai undangan dalam upacara pelantikan tersebut. Setelah pelantikan tersebut, Pratar diberikan waktu untuk melepas rindu bersama keluarga. Malam harinya mereka akan berangkat menuju Surabaya. Koko memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bersama keluarganya berkeliling kota Magelang. Seperti yang sudah dibayangkannya semenjak berada di lembah Tidar, Koko menikmati es tape singkong bersama keluarganya. Bapak dan ibunya heran melihat Koko begitu ingin membeli es tape. Bagi mereka, es tape tersebut tidak begitu istimewa. Namun kedua orang tua Koko menyadari bahwa selama Pendidikan dasar, Koko tidak bisa bebas melakukan suatu hal sekehendak hatinya, termasuk dalam hal makan.

Koko dan keluarganya hanya berjalan-jalan sekitaran komplek Akmil saja. Mereka tak ingin terlambat untuk bisa kembali tepat waktu. Akhirnya kerinduan Koko terobati dengan kehadiran kedua orang tua dan adiknya. Menurut ibunya, mereka sudah punya firasat Koko akan berhasil diterima sebagai taruna. Saat berangkat tes ke Magelang, menurut ibu, bapak saat itu bermimpi bahwa Paus memberikan topinya pada bapak, bahkan Paus yang memakaikan topi tersebut buat bapak dalam mimpinya. Dengan mimpi tersebut, kedua orang tua Koko sudah yakin saat anaknya tidak pulang dalam waktu yang lama. Saat itu alat komunikasi memang masih belum secanggih sekarang. Informasi yang berjalan, tidak secepat saat ini. Informasi kelulusan Koko saat mendaftar sebagai Taruna juga terlambat diterima oleh kedua orangtuanya.

Menulis surat masih menjadi kebiasaan saat itu untuk saling mengirimkan kabar. Situasi yang membuat Koko tidak sempat mengirimkan kabar pada orang tuanya. Untunglah sebelum berangkat dulu Koko sempat pesan kepada kedua orangtuanya. Jika lebih dari satu bulan día belum pulang kerumah, berarti día diterima sebagai Taruna. Koko memanfaatkan betul waktu yang diberikan setelah pelantikan tersebut untuk melepaskan rasa kangen kepada keluarganya. Tak terasa waktu terus berjalan, keluarganya harus kembali berpisah dengannya. Koko harus segera kembali bersama Pratar laut lainnya menuju Surabaya. Dari komplek Akmil mereka menggunakan bis menuju stasiun tugu di kota Yogyakarta. Berat rasanya harus berpisah dari keluarganya lagi. Tapi layar sudah dikembangkan, Koko harus memantapkan hati mengarungi samudra didepannya. (Bersambung).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post