''YANG TEGAK TIDAK SELALU LURUS''
Sebagai seorang guru matematika, saya memahami konsep tegak lurus dalam matematika mengacu pada hubungan antara dua garis atau bidang yang bertemu membentuk sudut 90 derajat. Dua garis atau bidang dikatakan tegak lurus ketika sudut yang terbentuk di antara keduanya adalah sudut siku-siku, yaitu sebesar 90 derajat.
Konsep tegak lurus dalam kehidupan sering digunakan sebagai analogi untuk hubungan atau situasi yang saling melengkapi, saling mendukung, atau bekerja bersama secara seimbang. Misalnya, seperti hubungan antara kerja keras dan istirahat, kejujuran dan kepercayaan, atau bahkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Jika satu elemen tidak sejalan, bisa memengaruhi keseluruhan situasi, mirip dengan dua garis yang tak lagi tegak lurus.
Filosofi yang menyiratkan bahwa tegaknya suatu prinsip belum tentu menjamin kebenaran yang mutlak adalah panggilan untuk menjelajahi kedalaman kompleksitas dalam pengetahuan dan pemahaman kita. Keseimbangan antara kepastian yang tegak dengan kesadaran akan kerumitan kebenaran sejati dapat memperkaya cara kita memandang dunia.
Filosofi ini mengajarkan kita untuk tetap berpegang pada nilai-nilai yang kita yakini, namun dengan kesadaran bahwa realitas seringkali lebih kompleks daripada yang dapat dipahami dalam kerangka pikiran yang sederhana. Dalam menghadapi berbagai perspektif, kita belajar untuk menjaga keteguhan tanpa kehilangan kepekaan terhadap keragaman sudut pandang.
Memahami bahwa garis yang tegak bukanlah satu-satunya jalan menuju kebenaran adalah langkah pertama untuk merangkul kebenaran yang lebih luas. Ini mengajarkan kita untuk menerima ketidakpastian dan keberagaman sebagai bagian integral dari pencarian kebenaran.
Filosofi ini juga mengajarkan pentingnya dialog, belajar dari pengalaman, dan terbuka terhadap pemikiran baru. Melalui diskusi dan refleksi, kita dapat memperluas pandangan kita, memungkinkan pertumbuhan pribadi, dan mencapai kedalaman yang lebih besar dalam pemahaman kita akan kebenaran.
Dalam perjalanan mencari kebenaran, memaknai filosofi ini mengingatkan kita bahwa tegaknya keyakinan adalah penting, tetapi kebenaran yang utuh sering kali terletak di tengah-tengah keragaman dan kompleksitas dunia. Itu adalah panggilan untuk menjalani hidup dengan kedalaman, kebijaksanaan, dan keseimbangan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa pak Agus penuh inspirasi dan mencerahkan
Sedikit menumpahkan rasa, pak Trianto.Salam literasi, semoga kita bisa saling menginspirasi...
Mari kita saling follow, paling tidak kita bisa silaturahim melalui media ini
Sedikit menumpahkan rasa, pak Trianto.Salam literasi, semoga kita bisa saling menginspirasi...Subhanallah....Pak Tri Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur - kah??Salam sembah sungkem, pak...
Mantap ulasannya...Yang penting luruskan saja niatnya.
InsyaAllah... Syukron, bu
Mantap sekali
Syukron, pak
Mantap, tretan...Lanjutkan....
Siap, kak toan..