Tetapkan Hati
Menyibak awan gelap di pinggiran kota demi memuaskan kerakusan ego mengakar.Geram merasuk jiwa usik kedamaian semesta, perkara mulai terbuka.Keringat panas mengucur deras pertanda kesungguhan sikap.Mencoba menerka keadaan sekitar, keberdukungan yang abstrak.Tuturan yang menyesatkan kerap menerpa telinga.tak ingin terjebak dalam diam yang menghilangkan, cara sia-sia.Bepikir strategis untuk capaian fungsional.kerap menghadapi friksi dalam pertahanan inti.Tulisan adalah tempat bersembunyi dari realitas.Tulisan adalah kenyataan, hal konret.Tulisan terlihat palsu tanpa kejujuran.Tulisan hanya menertawakan kedalaman makna si empunya ide.Mengais arti dari susunan huruf dan kata yang berangkai.Menelaah konteks ruang, diri dan orang lain.Menganalisa untuk memperbaiki.Berikir realistis memang cenderung pragmatis.Mendapati masih individulisnya diri ini.Matahari pemberi cahaya mulai enggan bersinar lagi.Kesombongan menutupi diri.Gonggongan sumbang dari pinggir jalan yang tak patut diperdengarkan.Lolongan geram tanpa makna mengiris siapa saja yang melintasinya.Ku-tetapkan hati, untuk menyelesaikannya...
Ciputat, 27 Februari 2010
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar