Agung T. Prawoto

Seorang Petani Kata di Hutan Beton...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kebebasan yang belum Merdeka

Kebebasan yang belum Merdeka

Sekolah gratis di negeri agraris

pada layar gawai kami mengais

kumpulan konten yang amis

membuat bunda menangis

tak sedikit pagar koyak diterjang gawai

pekarangan berserak terkena imbasnya

orang tua mesti pandai dan piawai

jika tak ingin menyesal pada sisa harinya

merebak menelusuri isi kepala kami

kami diberi banyak narasi

kami tak mampu lagi memilah informasi

konten doktrinasi bersemayam di pikiran kami

interaksi dibatasi jauh

kemana kami melipur lara ini

kapan rindu ini berlabuh

menyapa nyiur melambaikan ironi

kami punya akses yang belum tentu membuat sukses

kemerosotan celana pedidikan

butuh ikat pinggang reformis yang tidak mbelgedes

ikhlash yang tak berimbas merupa sangkalan

kesehatan petani nelayan

hilang harapan

melaut tapi tak dapat ikan

bertani tapi dimonopoli

retak kapal kami

cicilan menanti

patah pacul kami

meriang kami sepanjang hari

Lubang Buaya, 17 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hidup pak tani

17 Aug
Balas



search

New Post