Kebebasan yang belum Merdeka
Sekolah gratis di negeri agraris
pada layar gawai kami mengais
kumpulan konten yang amis
membuat bunda menangis
tak sedikit pagar koyak diterjang gawai
pekarangan berserak terkena imbasnya
orang tua mesti pandai dan piawai
jika tak ingin menyesal pada sisa harinya
merebak menelusuri isi kepala kami
kami diberi banyak narasi
kami tak mampu lagi memilah informasi
konten doktrinasi bersemayam di pikiran kami
interaksi dibatasi jauh
kemana kami melipur lara ini
kapan rindu ini berlabuh
menyapa nyiur melambaikan ironi
kami punya akses yang belum tentu membuat sukses
kemerosotan celana pedidikan
butuh ikat pinggang reformis yang tidak mbelgedes
ikhlash yang tak berimbas merupa sangkalan
kesehatan petani nelayan
hilang harapan
melaut tapi tak dapat ikan
bertani tapi dimonopoli
retak kapal kami
cicilan menanti
patah pacul kami
meriang kami sepanjang hari
Lubang Buaya, 17 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hidup pak tani