aguh gusmara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TRAGEDI DELAPAN BELAS
https://images.app.goo.gl/YfftAJDqhCyQhJ5Y9

TRAGEDI DELAPAN BELAS

#Tagur_menulis_365_hari

#Tantangan_hari_ke_200

TRAGEDI DELAPAN BELAS

Langit pagi ini begitu menghitam, sepertinya langit akan kembali menumpahkan hujan untuk menyejukkan bumi yang semakin gersang. Namun bara di hatiku tidak mampu diredam air hujan. Bahkan semakin menyala dan memang baru menyala. Amarah tengah menyelimuti diriku. Hal ini disebabkan suamiku. Bagaimana tidak, selama delapan belas tahun usia pernikahan kami, kini dihinggapi petaka. Pagi ini ia mengaku bahwa dirinya telah berselingkuh selama dua tahun ini. Sungguh begitu hancur perasaan ini, surga yang telah kubangun selama ini, seakan runtuh begitu saja. Rasa percayaku seperti hilang. Selama ini aku menganggap suamiku baik-baik saja, tak pernah menaruh curiga apapun. Tapi pagi ini, semua yang kuanggap baik-baik saja, ternyata menyimpan selaksa bara. Diamnya dia selama ini ternyata jadi alat penikam bagiku. Betapapun kejujurannya pagi ini, tapi jadi racun untukku.

Pernikahan yang selama ini kujaga bersama, seakan hancur begitu saja dengan kejujuran suamiku. Kejujuran yang menghadirkan petaka dalam rumah tangga kami. Meskipun ia meminta maaf dan berkata khilaf. Tapi entah mengapa hatiku tidak bisa menerima alasan apapun. Mungkin hati ini terlanjur sakit setelah dihianati tanpa aku mengetahui. “oh, Tuhan mengapa semua ini terjadi, mengapa surga yang telah kubangun selama ini harus diterpa badai”. Jeritku dalam hati. Tak terasa air mataku mengalir begitu saja. Perasaan marah dan sedih bercampur dalam hatiku. Sungguh angka delapan belas seperti menari-nari dimataku. Mengapa di usia pernikahan ke delapan belas badai itu harus datang dihadapanku.

Aku masih duduk dikasur dengan perasaan begitu sakit dan mata yang masih basah sejak suamiku mengutarakan kejujurannya. Berkali-kali ia meminta maaf padaku. Tapi aku masih tetap saja diam tak membalas apapun. Hatiku belum mampu menerima dengan apa yang dilakukannya. Bahkan perasaan benci seakan muncul begitu saja padanya. Dan mataku masih tetap memandang keluar jendela sejak tadi ia berbicara. Aku memalingkan wajahku darinya. Kulihat diluar sana awan menggulung langit yang semakin menghitam dan begitu gelap. Segelap kebencianku pada suamiku pagi ini.

Catatan kecil dari kisah seseorang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post