Sore tadi bersama anak perempuanku yang pertama, bernama Althafunnisa, berniat menghabiskan waktu sore dengan berjalan-jalan di sekitar alun-alun kota Temanggung. Lalu berhentilah kita di tempat makan Cak Surat, yang terkenal akan mie ayam dan bakso malangnya. Seporsi mie ayam untuk Altha dan seporsi bakso untuk aku. Biasa, hal ini dikarenakan jika sudah aktof masuk sekolah, aku tidak selalu smepat untuk memasak.

Selepas dr Cak Surat, didepannya ada sebuah mobil yang menjual waffle dengan nama Dream Butter. Penasaran dengan makanannya, kami pun mengunjungi mobil tersebut yang parkir di pinggir jalan. Kita beli dengan rasa palm sugar alias gula palem. Harganya lumayan teejangkau, aroma wafflenya juga sangat wangi sekali. Penjualnya seorang perempuan.

Kita saling memandang. Lebih tepatnya sering mencuri pandang. Penjual itu melihatku, akupun melihatnya dan mata kita pas bertatapan. Lalu, terucap kata. Bukan kata cinta ya. "Bu Agnes ya?", ujar penjual tersebut. "Loh kok tau, ini siapa ya?", tanyaku heran. Ternyata dia alumni tahun 2005, dan pernah saya ajar dikelas waktu kelas X. Wah heran saya masih inget nama gurunya. "Maaf mb, namanya siapa ya, kok masih inget nama bu Agnes?", kataku kepo. "Saya Karina bu, bu Agnes salah satu guru favorit saya, makanya saya masih hapal namanya", jawabnya. Wah langsung seketika berbunga-bunga hatiku.

Tambah berbunga lagi ketika ingin membayar, malah ditolak, wedew dapat warisan Dream Butter. Namun saya tolak, "jangan mbak, ini bisnismu jangan ditolak, Bu Agnes awalnya sudah beli, nanti tidak mau beli lagi lho, semoga sukses bisnisnya". Wah malu saya kalau digratisin, walaupun begiti, akhirnya malah dapat bonus topping coklat. Makasih mbak Karina, semoga lancar dan sukses untuo usahanya. Dream Butter semoga makin better.