Cuaca Buruk
Berita tentang kecelakaan pesawat udara selalu mengingatkan saya pada Almarhum Bapak yang telah berpulang. Hari itu, pertengahan Agustus 2014 saya bangun tidur jam lima lewat, artinya saya terlambat, sebab rencananya jam setengah enam saya harus sudah berada di bandara Mozes Kilangin, Timika, menjemput Bapak saya yang datang dari Yogyakarta dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia yang transit di Denpasar sebelumnya.
Mengendarai mobil sewaan di bawah guyuran hujan saya melaju ke bandara yang jaraknya sekitar setengah jam perjalanan, sekitar jam tujuh lewat sedikit saya tiba di parkiran bandara. Hujan masih turun cukup deras, dan betapa terkejutnya saya sebab nomor handphone Bapak saya tidak bisa dihubungi, padahal seharusnya pukul 05:30 WIT pesawat dijadwalkan sudah mendarat.
Jam setengah delapan hujan sedikit reda, dengan setengah berlari saya menuju ke terminal kedatangan, di sana saya jumpai wajah-wajah kusut para penjemput, beberapa di antara mereka hanya pasrah dan nampak lemah. Ketika saya berjalan menuju ke desk informasi, handphone yang kupegang bergetar oleh sebuah pesan singkat yang masuk, segera saya buka dan saya baca, isinya "Bapak di Sentani, tadi katanya cuaca di Timika buruk, penerbangan dialihkan ke Jayapura".
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Pak. Salam literasi
Terima kasih, Pak. Sukses selalu buat Bapak.