Riau merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Hampir semua kekayaan alam dimiliki provinsi ini. Di dalam perut buminya terkandung minyak bumi, batubara, emas, timah, dan bahan tambang lainya. Sementara di atasnya terhampar kekayaan hutan, pertanian, hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan dalam artian luas.

Perkebangan kegiatan perkebunan di provinsi riau menunjukan trend yang semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin luasnya lahan perkebunan dan meningkatnya produksi rata-rata pertahun, dengan komoditas utama kelapa sawit, kelapa, karet, kakao dan tanaman lainnya.

Peluang pengembangan potensi riau yang lebih baik terbuka lebar seiring akan dilaksanakannya helat pemilihan gubernur (pilgubri) pertengahan tahun 2018 mendatang. Pengemabangan potensi riau saat ini tidak bisa terlepas dari helat pilgubri mengapa demikian karena dari helat pilgubri ini lah seluruh masyarakat riau menetukan sikapnya dalam memilih pemimpin riau yang berkualitas. Tentu menjadi tanda tanya besar bagi kita semua bagai mana pemimpin riau yang berkualitas? Dan bagaimana cara memilih pemimpin riau yang berkualitas?

Pemimpin yang berkulitas adalah pemimpin yang mempu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan nilai-nilai pancasila pengontrol dirinya dalam mengambil dan mengelolah berbagai kebijakan kenegaraan dengan adil dan keberan.

Di dalam tujuk ajar melayu banyak memuat nilai-nilai pancasila yang menjunjung keutamaan dan kemulian keadilan dan kebenaran. Keadilan dan keberan adalah kunci utama dalam menegakan tuah dan marwah, mengakat harkat dan martabat, serta mendirikan daulat dan kewibawaan. Keadilan dan keberan tidak dapat di tawar-tawar, karena semua acuan mengenai kehidupan, pemerintahan dan sikap hidup mengacu pada sikap adil dan benar. Sebagaimana terungkap dalam pepatah orang melayu “takut karena salah, berani karena benar”

Mengingat memori nostalgia di beberapa periode pilgubri yang lalu pemimpin yang di diharapkan masyarakat riau untuk menjadikan riau lebih baik dengan semua potensi yang dimilikinya, ternyata memberikan dan memusnakan semua harapan masyarakat riau dengan tersandungnya pemimpin riau dalam kasus korupsi. Hal ini tentunya menjadi renungan untuk masyarakat riau agar lebih cerdas dan bijaksana dalam menetukan pilihan di helat (pilgubri) pertengahan tahun 2018 mendatang ini, agar harapan yang di sematkan masyarakat riau tidak lagi masuk dalam jeruji besi yang sama, tetapi mampu memberikan solusi dan kejahteraan dalam masyarakat riau.

Oleh karena itu untuk menjawab semua tantangan yang ada, masyarakat riau haruslah menjadi pemilih yang cerdas dan bujaksana, masyarakat riau sebagai calon pemilih harus melihat, mengamati secara proaktif suhu panas dingin dan jaji politik para calon yang setinggi langit, masyarakat bisa saja kebingungan memilih pasangan calon yang bisa membawa kemajaun riau. Padahal bila salah menjatuhkan pilihan akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat riau selama lima tahun ke depan.

Untuk memilih pemimpin yang berkualitas masyarakat harus lebih cerdas melihat visi misi dan track record pasangan calon yang akan dipilihnya. Berikut ini cara cerdas memilih pemimpin yang berkualitas.

1). Mengenal kepribadian dan latar belakang calon pemimpin. Kita sebagai masyarakat harus tahu latar belakang dan mengenali kpribagian calon pemimpin. Carilah informasi sebanyak mungkin menganai calon pemimpin yang anda pilih kenalisalah bagaimana dia bersikap di masyarakat lihat latar belakang apa yang sudah dikerjakanya selama ini apakah dia orang yang berkualitas atau hanya biasa-biasa saja. Sebagaimana dalam pepatah orang tua-tua dulu “tak kenal maka tak tahu, tak tahu maka mau” dan “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.”

2). Memili tujuan dan cara mencapainya. Pemimpin yang memiliki visi misi merupakan pemimpin yang mempunyai tujuan hidup jauh bertekat membawa daerah dan anak cucunya ke arah yang lebih baik, pilihlah pemimpin yang memiliki visi misi dan memiliki komitmen. Banyak pemimpin yang tidak memiliki visi misi dan komitmen sehingga tidak tahu apa yang akan dikerjakan jika nanti terpilih. Jangan pilih pemimpin seperti ini, sebagaimana dalam tujuk ajar melayu ungkapan orang-orang yang tidak mau memandang jauh dikatakan, “siapa tak mau memandang kemuka, hidupnya sesat anak cucu celaka”, “bila sempit pandangan, akal pendek, hidup menyeman”, atau “siapa pandangan sempit, dirinya hina anak cucu terhimpit”

3). Seorang yang adil. Pastikan bahwa calon pimpinan yang akan anda pilih adalah orang yang adil. Dia akan menepatkan sesuatu pada porsinya yang tepat, bukan karena alsan suka atau tidak suka atau alasan lainya. Sebagaimana uangakapan dalam tujuk ajar melayu mengajarkan “wahai ananda tujuk ajar negeri, adil dan benar sifat sejati, pegang olehmu sepenuh hati, jadikan pakaianmu hidup dan mati”.

4). Amanah. Seorang pemipmpin harulah amanah sehingga tidak mungkin melakukan tindakan korup yang menguntukan dirinya. Sebagaimana orang tua-tua melayu mengatakan sifat amana mencerminkan iman dan takwa, dalam ungkapan dikatakan “orang amanah membawa tuah, orang amanah hidup bermarwah”. Dan

5). Sosok yang bertanggung jawab. Lihatlah apakah dalam kehidupan sehari-hari calon pemimpin yang akan anda pilih adalah sosok yang bertanggung jawab atau tidak bertanggung jawab tidalah hanya dalam ucapan saja tetapi juga dalam tindakan. orang tua-tua mengatakan “orang beradab, bertanggung jawab”.

6. ) Kerja keras, Rajin, dan tekun. Kerja keras dan tekun merupakan kewajiban seorang pemimpin dalam melayani masyarakat, lihatlah sejauh mana calon pemimpin yang akan anda pilih sosok yang kerja keras dalam memngurai persolan masyarakat, serta rajin dan tekun memperjuangkan keinginan masyarakat. Jangan memilih calon pemimpin karena ikut-ikutan terpukau retorika dan janji mati yang membawa mati.