Afri hardal

Terlahir dari keluarga sederhana pada tanggal 18 Mei 1984 menyelesaikan pendidikan formal di kota kelahirannya Sijunjung dan merupakan alumnus Universitas Maha...

Selengkapnya
Navigasi Web
TAKBIR KELILING ALA KITA DISAAT PSBB
Mobil operasional laundry kami

TAKBIR KELILING ALA KITA DISAAT PSBB

TAKBIR KELILING ALA KITA DISAAT PSBB

Akhirnya bulan Ramadhan benar-benar pergi meninggalkan kita. Dia pergi disaat kita berada dalam kepanikan dan kedukaan. Bak melepas seorang sahabat, kita melepasnya tanpa sempat mengiringinya sampai ke pagar rumah. Kita sibuk dengan kegundahan dan kegalauan kita, hingga kita tidak melepasnya pergi dengan layak. Miris.

Tidak ada kemeriahan layaknya perayaan sebuah kemenangan akbar. Malam ini yang seharusnya dipenuhi oleh teriakan-teriakan takbir anak-anak MDA berkeliling kampung dengan obor-obor terpegang pada tangan-tangan mungil mereka, berlalu sepi tanpa takbir dan hanya dipenuhi oleh deru suara mesin kendaraan bermotor yang membelah jalanan. Sedihnya hati.

Suara takbir hanya terdengar dari beberapa mushalla kecil yang berada di dekat lingkungan kami. Itupun hanya sesaat, setelah itu diam, tak ada lagi suara takbir. Ya Allah, sedemikian marahkah Engkau melihat dosa dan kemaksiatan yang kami perbuat? Hingga Engkau pun seolah tak ingin lidah-lidah kami menyebut asmaMu. Astaghfirullah. Ampuni dosa kami. Ampuni setiap kemaksiatan yang kami perbuat ya Allah.

Tidak lama aku berfikir, apa yang bisa aku lakukan? Aku pergi keluar. Di teras rumah terparkir mobil operasional laundry kami. Mobil yang dilengkapi dengan toa kecil itu, biasanya digunakan untuk operasional antar jemput laundryan pelanggan. Setiap jalan, karyawan kami selalu menyetel musik untuk menarik perhatian orang-orang yang dilewati. Tiba-tiba, terbersit ide, kenapa aku tak gunakan mobil ini saja. Aku tanya isteri dan anak-anak, mereka setuju dengan ideku.

Lantas, aku download sebuah video takbiran dari Youtube. Dengan aplikasi bloetooth aku sambungkan, jadilah suara takbiran yang keras membahana. Kami pun berkeliling dengan rute, Salayo-Balaikota Solok-Pasar Raya Solok. Sesampai di Pasar Raya Solok, pemandangan yang kami saksikan mulai memprihatinkan. Mulai dari simpang surya sampai arah Pandan sudah sulit untuk dilalui, akhirnya aku ambil jalan ke arah stasiun, karena tidak mungkin dilanjutkan memasuki arah Pandan diakibatkan macet. Jangan tanyakan social distancing, jangan selidiki physical distancing, masker, dan protokol kesehatan lainnya. Baju, sepatu, sendal, bahkan tas baru lebih penting daripada PSBB (kesanku).

Kami memutuskan untuk pulang kembali, dengan tetap menyetel suara takbiran menggunakan pengeras suara dari mobil kami. Orang-orang yang kami lewati melihat dan menatap mobil kami seraya membaca kata-kata promosi laundry yang terpampang besar pada dinding mobil kami. Semoga takbiran dari mobil kami, banyak sedikitnya dapat memberikan semangat kepada orang-orang beriman dan mengingatkan mereka, bahwa malam ini adalah malam kemenangan. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, Laailahaillallahuallahuakbar, Allahuakbar Walillahilhamd.

Solok, 23 Mei 2020

#Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-37

#Layananantarjemput

#Mu’adzlaundry#’Ammarlaundry#Atikahlaundry

#dalamkotasolok

#hubungi085264674041

#s/kberlaku

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

inspiratif

23 May
Balas

mantap pak. sambil menggalas langsung takbiran.

23 May
Balas



search

New Post