Tantangan Hari ke-60 #TantanganGurusiana

Jujur saya bingung mau menulis apa hari ini. Membaca berita tentang wabah Corona, tiba-tiba jadi gelisah.

Sekolah dan kantor diliburkan selama 14 hari. Tempat wisata dan keramaian ditutup. Semua dihimbau agar berdiam diri di rumah. Ada yang bilang itu namanya lock down, ada yang bilang hanya social distancing atau pembatasan sosial.

Entahlah apa namanya, bagi saya tidak begitu penting. Saya ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai terapis ABK independen, yang membuka praktik di rumah, hanya berpikir apa yang akan terjadi dalam 14 hari ke depan.

Apakah ada yang berjualan makanan? Apakah pasar masih buka? Karena saya tidak punya simpanan bahan makanan apapun saat ini. Lalu apakah terapi saya liburkan? Bagaimana dengan kelangsungan pekerjaan tim saya? Mereka bekerja dengan sistem bagi hasil. Jika terapi libur, maka mereka tidak memperoleh penghasilan.

Lalu bagaimana dengan rakyat kecil yang kalau tidak bekerja juga tidak mendapatkan penghasilan? Sedangkan keluarga tetap butuh makan. Tetap harus beli pulsa listrik. Tetap butuh air, dan sebagainya.

Saya membayangkan saja sudah khawatir rasanya, kalau benar akan diberlakukan lock down yang artinya isolasi total. Tapi kalau pembatasan sosial memang perlu. Tetap ada aktivitas hanya yang benar-benar penting.

Terkait dengan kondisi ini, beberapa acara seminar saya batalkan. Semoga situasi segera membaik. Dan Allah melindungi kita semua. Aamiin.

14 hari apa yang bisa dilakukan? Perbanyak ibadah saja menurut saya. Mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Segala kejadian adalah atas izin-Nya. Maka hanya Dia yang punya kuasa mengakhirinya.