Kemarilah, akan kuceritakan sedikit tentang hatiku, akan kuutarakan sekilas tentang pikiranku. Apakah kau mengenalnya?, lihatlah di sana ada banyak cinta, di sana ada sejuta kedamaian. Duduklah sebentar, jangan beranjak dulu. Jika kau berdiam sejenak saja, maka kau akan menemukan setiap sudutnya dengan aneka cinta, keindahan, keceriaan. Mungkin bagai bunga yang sedang mekar di musim semi atau bahkan seperti oase di tengah gurun pasir hahahay. Tetapi mengapa kau tak peduli?, mengapa kau mengacuhkannya?. Bukankah keindahan cinta itu ciptaanNya, bukankah keidahan itu pelengkap dan penghias semesta. Akhhh kau masih saja seperti itu. Ayo move on, ayo hijrah sedikit demi sedikit, pelan-pelan, ayo kita berproses ke hal yang lebih positif, ke arah yang lebih baik.

Mari kita memulainya dengan cinta. Tidak sulit, tidak langka, tidak berbayar, sangat mudah. Yaa cukup dengan cinta. Mengapa kau tak mau menghiasi hatimu dengan cinta, dengan keindahan, dengan kedamaian. Ekspresikanlah rasa cintamu, ekspresikan segala hal dalam dirimu yang positif. Ungkapkan pada dunia bahwa hati itu harus penuh dengan cinta, hati itu harus selalu dalam kebahagiaan karena cinta, hati itu harus penuh dengan kedamaian. Bukankah karena cinta seorang manusia taat dan patuh kepadaNya, bukankah karena cinta setiap manusia yang berbeda bisa bersama, bukankah dengan cinta alam semesta menjadi terpelihara, bukankah dengan cinta perdamaian dunia tercipta.

Sekarang, kamu sudah tahu kan kalau hati harus selalu dipenuhi dengan cinta. Jika kamu menyukai sesuatu maka berikanlah cintamu sepenuh hati, jika kamu tidak menyukai sesuatu maka tinggalkanlah karena rasa cinta pula. Jika kamu mengharapkan perubahan terhadap sesuatu maka nasihatilah dengan rasa cinta jua. Menerima dan melepas segala hal harus dengan cinta. Itulah sedikit rasa cintaku yang ingin kubagi kepadamu.

Terima kasih karena kamu telah bersedia mendengarkannya, yaa mendengarkan kisah cinta dariku. Lalu kenapa kamu diam, lantas mengapa kamu tertunduk lesu? Apakah kamu merenungkan hatimu, apakah kamu memiliki hati yang sama denganku, apakah pikiranmu serupa dengan pikiranku, atau apakah kamu menyadari kesalahan yang telah kamu lakukan selama ini karena tidak pernah menghiasi hatimu dengan cinta, selalu berpikiran negatif, selalu mencari cela dan kesalahan orang lain. Mungkin tetanggamu, temanmu, sahabatmu, bahkan aib keluargamu sendiri kamu beberkan ke orang lain atau mungkin juga orang yang tidak kamu kenal dan tidak mengenalmu atau hal yang tidak ada sangkut pautnya denganmu sudah engkau caci maki, sudah engkau hina, sudah engkau lukai perasaannya, sudah engkau rugikan. Tidak kah engkau berpikir bahwa itu adalah hal yang sangat bertolak belakang dengan rasa cinta. Tidakkah engkau pernah merenungkan bahwa itu adalah pekerjaan sia-sia. Tidak ada faedah. Tidak ada manfaat. Tidakkah engkau menyadari bahwa hal itu hanya mengotori hati, mengurangi pahala, dan menambah dosa.

Akkhhh sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, tiada guna menyesali sesuatu yang sudah terjadi. Tidak baik berlarut-larut dalam penyesalan. Akan tetapi, lebih tidak baik lagi jikalau terus menerus melakukan perbuatan yang akan menimbulkan penyesalan. Yang harus dilakukan adalah berhenti melakukan hal-hal negatif dan mulai menghiasi hati dengan cinta. Yang harus diupayakan adalah terus memperbaiki diri, berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari. Berusaha melakukan hal-hal kecil yang positif, yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Atau cukup diam saja jika hal itu bisa membuat sesuatu menjadi lebih baik.

Sangatta, Penghujung Desember

Selamat tinggal 2017, tahun yang penuh dengan cinta

Selamat datang 2018, tahun yang akan lebih diwarnai dengan cinta