Sepenggal Cerita dari tepi Sungai Carang
"Bu, jangan lupa besok Jumat ya di Sungai Carang, tonton saya bertanding!"
Aku teringat ucapan dari Almulqu itu. Maka disinilah aku sekarang. Dibawah terik matahari selepas mengajar. Masih memakai seragam baju Melayu, diiringi 2 orang rekan guru. Diantara sesaknya orang-orang yang ingin menonton Festival Dragon Boat Kota Tanjungpinang. Event tahunan yang tidak pernah surut peminat, walau panas, hujan, atau sungai yang akan digunakan untuk melayarkan perahu habis terkena banjir sekalipun.
Kami celingak-celinguk. Mencari spot yang tepat untuk menonton. Rekan guru yang satu, yang memang berasal dari kota ini, bersemangat mencari tempat sembari mulutnya terus berceloteh soal Walikota baru yang menurutnya "agak pelit" ketika harus menggelontorkan dana untuk penyelenggaraan event ini. Ketika kami sudah mendapat tempat untuk berdiri menonton yang kami rasa tepat, kami mulai melayangkan pandang ke barisan perahu-perahu aneka warna dan bendera itu. Tahun ini peserta nya dari Thailand, Malaysia, Vietnam, bahkan India.
Suara penonton yang sebagian besar berbahasa Indonesia logat Melayu riuh rendah terdengar ketika kontingen Dragon Boat dari kota menampakkan diri. Satu tim berkostum biru langit, yang lain merah cabai, dan yang ketiga hitam beralur emas. Ditimpali suara genderang yang dipasang pada tiap-tiap perahu, peserta lomba mengangkat dayungnya masing-masing sambil berteriak. Meriah sekali.
“Ibu! Saya disini Bu!” Teriak seseorang. Aku mencari sumber suara. Almulqu.
Murid kesayanganku yang paling malas belajar, paling rajin absen, berdiri diantara rekannya di tim biru langit. Aku melambaikan tangan padanya. Perasaanku bergejolak. Kini aku memahami alasannya menomorduakan sekolah. Ia ingin menjadi atlet. Ia ingin mengharumkan nama Kota kebanggaannya ini. Ia ingin menjadi bagian dari sejarah, yang meneruskan rekam jejak pendahulunya. Aku tersenyum. Teruskanlah,nak! Karena kita bisa menjadi seseorang tidak selalu harus melalui bangku sekolah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya..
Mantap..!
Makasih bu...