Pagi itu, saya sudah sarapan pagi untuk berangkat aktivitas dari rumah, di dusun lepek desa sumedangan, yang berada dilokasi di pademawu, tepatnya di baratnya SMP 1 Pademawu. dan kebetulan saya bertempat tinggal di sebuah desa yang sangat ramah. naik motor menuju tempat saya mengabdi di SD Negeri Teja Barat 1 Kecamatan Pamekasan, tak terasa dalam perjalanan di tempuh dalam waktu sekitar 20 menit dari pademawu ke teja barat. sampai di sekolahan seperti biasa, absen dengan finger print, setelah itu saya masuk ke ruang kelas 5.

sampai dikelas, ada suatu hal yang aneh, yang tak biasa aku temui, yaitu, pintu masuk kelas ternyata di tutup, saya pikir sama petugas pembuka kunci belum dibuka. lalu saya ketok pintunya " tok tok tok, " assalamu'alaikum anak - anak, ' ucap saya. "waalaikumsalam " jawabmya anak - anak. dan setelah di buka, akhirnya muridku memberikan sebuah kejutan yang amat terindah, yaitu sebuah kue yang disertai lilin, dengan ucapan bersama- sama, '" selamat hari Guru Nasional, bapak " sahutnya anak - anak kelas 5.

hati sangat senang sekali, karena seumur hidupku, aku belum pernah merasakan kebahagiaan ketika itu, bersama muri - murid yanmg hebat, yang pinter, meskipun ada yang nakal, semua menjadi satu, menyambut kedatanganku, dengan sebuah kado yang istimewa.

Hari itu, sangat berharga bagiku dan membuat energi semangat bagi saya dalam mengajar, khususnya di SD negeri Teja Barat 1 yang berada di dusun tengah, desa teja barat kecamatan pamekasan. tidak membuat patah semangat saya, meskipun saya seorang guru honorer. karena, itu adalah panggilan jiwa untuk memenuhi kewajiban saya sebagai pendidik.

setelah itu, anak - anak bernyani bersama dengan amat riang sekali, dengan lagu " potong kuenya, potong kuenya, potong kuenya sekarang juga, "sahut anak - anak. dan setelah itu, saya memotong kuenya, kue pertama saya bagikan bagi anak yang paling nakal dikelas, namanya arip, meski dia nakal, saya sebagai walikelasnya tetap menyayangi, seperti menyayangi anak sendiri. kue kedua saya bagikan kepada anak yang berprestasi, namanya adalah romlah, murid ini memang pinter sekali dan rajin, dan sering mengikuti lomba mata pelajaran tingkat kabupaten, meski belum berhasil mendapatkan juara, tidak membuat Romlah patah semangat, karena menurut dia adalah sebuah pengalaman ajang kompetensi di tingkat kabupaten.

Murid kelas 5, ternyata tidak hanya menghadiahi saya kue dengan lilin, tetapi ada banyak kado istimewa yang saya terima dari murid kelas 5 ketika itu, saya juga memberikan kue ke teman sejawat dan guru yang lainnya. kado yang saya dapatkan dari muridku.

dan akhirnya, kami kembali mengajar sangat menyenangkan, dengan diawali do'a dilanjutkan dengan ice breaking, lalu pembelajaran.

sungguh sangat menyenangkan sekali, dan akhirnya waktu istirahat jam pertama, saya mengajak murid untuk foto bersama sebagai kenang kenangan. serta berdo'a kepada murid, semoga semua menjadi anak yang patuh kepada orang tua, dan nuruti orang tua.

dengan rasa seneng yang tiada tara, untuk menuju pulang ke kerumah, dengan membawa kado terindah yang di hadiahi oleh murid, semoga ini merupakan peringatan saya, untuk tetap semagat dalam menjalankan tugas saya sebagai pendidik, semangat berjuang para pahlawan tanpa tanda jasa, selamat Hari Guru Nasional.