Ade Putra

Guru MTsN Dharmasraya. Prestasi adalah " Apa yang bisa kita lakukan, sementara orang lain tidak bisa melakukannya"...

Selengkapnya
Navigasi Web
PEWARIS SIFAT DAN KELAINAN SIFAT PADA MANUSIA
Sumber : www.amongguru.com

PEWARIS SIFAT DAN KELAINAN SIFAT PADA MANUSIA

MATERI PEMBELAJARAN JARAK JAUH ( PJJ )

Satuan Pendidikan : MTsN Dharmasraya

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Kelas : IX ( Sembilan )

Semester : Ganjil

Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup

Indikator

· Menjelaskan kelainan sifat menurun pada manusia

· Menerapkan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup

· Memahami konsep adaptasi dan seleksi alam

Tujuan Pembelajaran

· Peserta didik mampu menjelaskan kelainan sifat menurun pada manusia

· Peserta didik mampu memahami pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup

· Peserta didik mampu memahami konsep adaptasi dan seleksi alam.

Pewaris Sifat dan Kelainan Sifat pada Manusiamukan Jawaban Lainnya

Top of Form

Cari

Bottom of Form

Pewaris sifat manusia dapat dilihat dari pola-pola pewaris tertentu, fisik, fisiologis, dan psikologis. Pewaris sifat pada manusia juga bisa menimbulkan kelainan. Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sifat fisik adalah keadaan tubuh yang tampak, contohnya seperti hidung dan bibir. Sifat fisiologi merupakan kerja faal tubuh. Contohnya seperti alergi dan hormonal. Sementara sifat psikologis adalah sifat kejiwaan seseorang yang tampak dan mudah diamati.

Pengaruh sifat

Pewarisan sifat pada manusia ditentukan oleh gen dan kromosom yang dimiliki individu yang melakukan persilangan.

Ada beberapa contoh bentuk perwaris sifat pada manusia yang bisa diamati, yakni:

1. Warna kulit

2. Bentuk rambut

3. Cuping telinga

Berikut penjelasannya:

1. Warna kulit

Warna kulit manusia berbeda-beda dan itu dipengaruhi oleh gen. Pada gen ada tiga macam, yakni gen A, B, dan C yang mengkode pembentukan pigmen kulit, yaitu melamin. Pigmen menyebabkan kulit menjadi gelap. Variasi gen lain pada kulit yaitu gen a, b, c.

Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap, sementara orang yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang. Pada orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah). Warna kulit juga dipengaruhi faktor lingkungan. Seperti terkena sinar matahari.

2. Bentuk rambut

Bentuk rambut juga dipengaruhi oleh gen. Ada dua macam gen yang dapat mengendalikan rambut, yakni gen C (dominan) untuk rambut kering dan ges s (resesif) untuk rambut lurus. Jika salah satu dari kedua gen tersebut dan mendapatkan campuran, maka rambut akan menjadi berombak (Cs).

3. Cuping telinga

Pewaris sifat manusia bisa juga dilihat dari cuping telinga. Jika kamu mengamati ada yang cuping telinganya melekat dan terlepas. Tipe perlekatan cuping telinga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah dan gen g untuk cuping telinga melekat.

Jika memiliki gen G akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah. Sementara yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.

Kelainan sifat

Pada pewaris sifat manusia juga terjadi kelainan yang diwariskan orang tua. Ada beberapa kelainan yang diwariskan dari orang tua, yakni:

1. Albino

2. Buta warna

3. Hemofilia

Berikut penjelasannya:

1. Albino

Albino merupakan kelainan yang disebabkan adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin. Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Tidak adanya pigmen kulit membuat penderita lebih rentan terserang kanker kulit.

Kulit juga mudah melepuh dampak terkena sinar matahari. Gen penyebab kelainan ini bersifat resesif (gen a).

Pada orang yang menderita kelainan albino memiliki genotip homozigot resesif (aa). Sementara orang yang normal memiliki genotip homozigot (AA).

Banyak ditemui seseorang yang seluruh tubuhnya putih, termasuk rambutnya.

2. Buta warna

Buta warna disebab oleh faktor genetis.

Buta warna merupakan suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu.

Ini juga termasuk kelainan genetik yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Buta warna sering juga disebut sex linked.

Kelainan ini dibawa oleh kromosom X, artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Buta warna terjadi ketika saraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.

3. Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit yang diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak dilahirkan. Darat pada penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita tidak secepat orang normal. Kebanyakan penderita hemofilia mengalami gangguan pendarahan di bawah kulit.

Pewarisan Sifat Pada Manusia dan Kelainan Sifat yang Diturunkan

Pewarisan sifat pada manusia dapat memengaruhi bentuk fisik. Selain itu, pewarisan sifat pada manusia juga berdampak pada menurunnya suatu penyakit cacat kepada keturunannya.

Pewarisan sifat pada manusia ditentukan oleh gen dan kromosom yang dimiliki oleh individu yang melakukan persilangan.

Berikut adalah beberapa contoh bentuk pewarisan sifat pada manusia yang dapat diamati.

1. Warna kulit

Warna kulit manusia berbeda-beda karena dipengaruhi oleh gen. Gen dapat disederhanakan menjadi tiga gen. Misalnya, tiga gen tersebut yaitu gen A, B, C yang mengkode pembentukan pigmen kulit, yaitu melanin. Pigmen ini menyebabkan kulit menjadi gelap.

Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela), yaitu gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap, sedangkan yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang.

Orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah).

2. Bentuk Rambut

Bentuk rambut dipengaruhi oleh gen. Terdapat dua macam gen yang mengendalikan rambut, yaitu gen C (dominan) untuk rambut keriting dan gen s (resesif) untuk rambut lurus.

Bentuk rambut merupakan kasus menarik, yang dinenal dengan dominansi tidak sempurna. Artinya jika kita memiliki salah satu dari kedua gen tersebut (gen C dan gen s), akan mendapatkan campuran dari keduanya, yaitu rambut akan menjadi berombak (Cs).

Jadi, orang yang berambut keriting, memiliki genotip CC, orang yang rambutnya berombak memiliki genotip Cs, dan orang dengan rambut lurus memiliki genotip ss.

3. Tipe Perlekatan Cuping Telinga

Ketika kita mengamati beberapa bentuk telinga, maka akan terlihat cuping telinganya melekat dan ada yang cuping telinganya terlepas.

Ttipe perlekatan cuping telinga ini juga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah atau terlepas dan gen g untuk cuping telinga melekat.

Jadi, seseorang yang memiliki gen G (baik bergenotip GG atau Gg) akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah, sedangkan yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.

4. Penentuan Jenis Kelamin

Jenis kelamin dapat ditentukan berdasarkan susunan kromosom di dalam sel tubuh. Manusia (baik lakilaki maupun perempuan), memiliki 46 kromosom atau 23 pasang komosom yang terdiri dari 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.

Kariotipe susunan kromosom pada manusia adalah sebagai berikut.

· Wanita memiliki kariotipe 44A + atau 22AA + XX. JIka mengalami meiosis akan menghasilkan sel telur dengan kariotipe 22A + X

· Pria memiliki kariotipe 44A + XY atau 22AA + XY. Jika mengalami meiosis akan menghasilkan dua macan sel gamet dengan kariptipe 22A + X dan 22A + Y.

Berdasarkan kariotipe tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin anak ditentukan oleh sel sperma. Hal ini disebabkan sel telur akan memberikan jenis kromosom kelamin yang sama, baik pada anak laki-laki maupun pada anak perempuan.

Sedangkan sel sperma akan memberikan kromosom A pada anak perempuan dan kromosom Y pada anak laki-laki.

5. Penentuan Golongan Darah

Golongan darah ditentukan oleh alel yang berada pada lokus tunggal, yaitu lokus imunoglobin (I). Gen tersebut memiliki tiga alel berbeda, IA, IB, dan IO.

Alel IA dan IB bersifat kodominan, sehingga kombinasi keduanya akan menghasilkan golongan darah AB.

Sementara itu, alel IO bersifat resesif, baik terhadap IA maupun IB. Berikut tabel hubungan antara genotip dan fenotip golongan darah manusia.

Kelainan Sifat Manusia Yang Diturunkan

Selain mewariskan karakter dan bentuk tubuh, gen yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya juga dapat menimbulkan cacat atau penyakit menurun.

Ciri utama dari cacat atau penyakit menurun adalah tidak menular atau bahkan tidak dapat disembuhkan.

Meskipun demikian, cacat atau penyakit menurun tersebut dapat dicegah dengan cara menghindari pernikahan dengan orang yang memiliki hubungan kerabat dekat atau keluarga dekat.

Berikut ini adalah beberapa kelainan sifat manusia yang diturunkan kepada keturunannya.

1. Albino

Istilah albino berasal dari bahasa Latin, albus, yang artinya putih. Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin. Penderita albinoa tidak dapat membentuk melamin di kuklit, rambut, dan mata. Orang yang menderita kelainan ini pada umumnya akan mengalami fotofobia atau takut cahaya.

Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Tidak adanya pigmen kulit membuat penderita lebih rentan terserang kanker kulit dan kulit mudah melepuh akibat terpapar sinar matahari.

Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a dan gen A yang menentukan sifat kulit normal. Dengan demikian, orang yang menderita kelainan ini memiliki genotip homozigot resesif (aa), orang yang memiliki kulit normal memiliki genotip homozigot dominan (AA), sedangkan yang menjadi carrier atau pembawa memiliki genotip heterozigot (Aa).

Seorang anak albino dapat lahir dari :

· pasangan suami istri normal yang kedua geterozigot (pembawa karir albino);

· pasangan suami istri yang salah satunya albino dan yang lainnya normal heterozigot; dan

· pasangan suami istri albino

2. Buta Warna

Penyakit buta warna adalah cacat menurun yang menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu oleh orang dengan mata normal. Buta warna dibedakan menjadi dua, yaitu buta warna parsial dan buta warna total.

Penyakit buta warna parsial tidak dapat membedakan warna tertentu, misalnya warna merah dan hijau. Sedangkan buta warna total tidak dapat membedakan sama sekali semua jenis warna, sehingga tampak hitam dan putih saja.

Buta warna disebabkan oleh gen resesif c (dari kata colour blind) yang menempel atau terpaut pada kromosom .

Seorang perempuan akan menderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna (XcXc).

Akan tetapi jika hanya salah satu kromosom X yang mengandung gen buta warna (XcX), maka perempuan tersebut akan menjadi pembawa (carrier) gen buta warna tanpa menjadi penderita.

Pada laki-laki jika kromosom X mengandung gen buta warna maka akan langsung menderita buta warna (XcY).

Susunan genotip orang normal dan buta warna dapat dituliskan sebagai berikut.

XCY = laki-laki normal

XcY = laki-laki buta warna

XCXC = wanita normal

XCXc = wanita normal pembawa sifat buta warna (carrier)

XcXc = wanita buta warna

3. Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan dimana darah sulit untuk menggumpal saat terjadi luka pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan tidak dihasilkannya faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseorang.

Saat penderita hemofilia mengalami luka disertai pecahnya pembuluh darah, maka darah akan terus mengalir keluar dan sukar membeku, sehingga penderita dapat mengalami kekurangan darah dan dapat menyebabkan kematian.

Gen hemofilia terletak pada kromosom X dan sering ditandai dengan lambang Xh (huruf X sebagai penanda jenis kromosom, huruf h sebagai penanda hemofilia).

Jika wanita memiliki salah satu kromosom X yang mengandung gen hemofila (memiliki genotip (XhX), maka dia akan menjadi pembawa (carrier) kelainan hemofilia.

Wanita dengan kedua kromosom X mengandung gen hemofilia (XhXh) akan langsung meninggal (letal) pada saat dilahirkan.

Orang laki-laki memiliki satu kromosom X saja, sehingga laki-laki yang menderita hemofilia adalah laki-laki yang memiliki kromosom X yang mengandung gen hemofilia (XhY).

Dengan demikian, susunan genotip pada orang normal dan hemofilia dapat dituliskan sebagai berikut.

XHXH = wanita normal

XhXh =wanita hemofilia letal (menyebabkan kematian sebelum lahir)

XHXh = wanita normal pembawa sifat hemofilia (carrier)

XHY = pria normal

XhY = pria hemofilia

4. Kanker

Setiap sel akan mengalami pembelahan. Pembelahan secara normal merupakan suatu proses yang disusun dan dilakukan secara hati-hati serta dikontrol oleh berbagai gen.

Kanker sebenarnya merupakan perkembangan dari sel tumor, yaitu sel yang terus membelah diluar kendali.

Pembelahan diluar kendali ini terjadi akibat adanya mutasi atau kerusakan pada gen pengontrol pembelahan sel.

Mutasi ini dapat disebabkan oleh sinar X, sinar UV, sinar gamma, zat kimia berbahaya, atau akibat infeksi virus.

Sebenarnya, mutasi yang terjadi pada satu gen saja sebenarnya tidak cukup untuk menghasilkan sel tumor.

Hal ini disebabkan tubuh memiliki mekanisme perbaikan gen yang rusak. Akan tetapi, sejalan dengan bertambahnya waktu, jika semakin banyak mutasi yang terjadi, maka mutasi tersebut akan terakumulasi menjadi banyak dan menyebabkan gen pengontrol pembelahan rusak akibatnya sel-sel membelah tanpa henti.

Jika sel tumor ini tidak segera diatasi maka sel-sel tumor dapat terus berkembang dan mampu untuk menyebar ke seluruh tubuh membentuk berbagai jenis kanker, misalnya kanker kulit, kanker rahim, kanker payudara, dan kanker prostat.

5. Gangguan Mental

Beberapa gejala gangguan mental dapat diwariskan dari orangtua kepada anak-anaknya. Gangguan mental yang dapat diturunkan, antara lain debil, imbisil, dan idiot.

Ciri-ciri gangguan mental adalah adanya gejala kebodohan, refleks lambat, dan kekurangan pigmen. Sifat menurun ini dikendalikan oleh gen resesif yang tidak terpaut kelamin, sehingga dapat terjadi pada pria maupun wanita.

Dharmasraya, 10 Agustus 2020

Sumber

https://www.amongguru.com/pewarisan-sifat-pada-manusia-dan-kelainan-sifat-yang diturunkan/

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Pewarisan-Sifat-2016/menu8.html

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Pewarisan-Sifat-2016/menu6.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/28/080000569/pewaris-sifat-dan-kelainan-sifat-pada-manusia?page=all

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post