PERLUKAH MGMP DIBERDAYAKAN (KEMBALI)?
Bernas.id - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan suatu organisasi guru yang dibentuk untuk menjadi forum komunikasi yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari di lapangan. MGMP berada di tingkat sekolah lanjutan, baik SMP maupun SMA/SMK.
Musyawah Guru Mata Pelajaran, adalah suatu organisasi profesi guru yang bersifat non struktural yang dibentuk oleh guru-guru di Sekolah Menengah (SMP atau SMA/SMK) di suatu wilayah sebagai wahana untuk saling bertukar pengalaman untuk meningkatkan kemampuan guru dan memperbaiki kualitas pembelajaran.
Selain ditingkat sekolah, MGMP pun memiliki wadah yang lebih luas ditingkat kabupaten dan kotamadya. Hal ini untuk lebih mencakup permasalahan-permasalahan yang ada pada guru, sehingga kesenjangan yang ada pada guru bias diminimalkan, sehingga mereka dapat lebih mengetahui permasalahan dan solusinya dari hasil pertemuan kelompok kerja tersebut secara menyeluruh.
Apakah MGMP di tingkat sekolah dan kabupaten/ kotamadya perlu diberdayakan? Apa alasan para guru dan pemerintah bersikukuh agar MGMP yang sudah lama ‘tertidur’ ini berdaya kembali. Penulis sebagai Ketua MGMP Fisika SMA Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat sejak 2016 berdiskusi dengan para guru baik di lingkungan sendiri maupun komunitas MGMP antar provinsi yang tergabung dalam grup WA.
Berikut beberapa pendapat mereka agar MGMP ini diberdayakan kembali : 1) MGMP merupakan wadah developing education ; 2) Melalui peran MGMP nara sumber bisa melatih guru melakukan “self evaluation” ‘ 3) MGMP dapat membentuk komunitas “Learning Organization” . Sementara guru yang lain yang berada di provinsi Jawa Timur berpendapat : 1) Karena MGMP belum berada pada posisi semestinya ; 2) MGMP memiliki peran strategis sebagai ujung tembak komunikasi antara para pendidik ; 3) MGMP merupakan salah satu sarana interaktif solusi masalah yang dihadapi guru mata pelajaran ; 4) Melalui MGMP guru bisa berbagi ilmu dan pengalaman ; 5) MGMP menjadi tempat bertukar informasi dan silaturahim.
Pendapat senada disampaikan pula oleh guru di belahan timur Indonesia. Dia berpendapat : 1) MGMP sebagai wadah peningkatan kompetensi guru ; 2) MGMP menjadi tempat sharing solusi materi-materi fisika yang sulit diajarkan ; 3) MGMP sebagai wadah Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) ; 4) Melalui MGMP para guru bisa menyamakan persepsi tentang konten konsep, penelitian dan saintis kefisikaan (mata pelajaran), aplikasi dan relevansi pada life skill, rancang bangun dan ide-ide kreatif lainnya.
Dari beberapa uraian pendapat guru di atas, kami para Ketua dan Pengurus MGMP serta Guru Inti berharap kepada Kepala Sekolah, MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), Kepala Dinas yang dalam hal ini diwakilkan kepada Kepala BP3 (Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan) di berbagai wilayah di tiap provinsi, P4TKIPA (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam) dan sejenisnya serta Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendikan dan Kebudayaan Republik Indonesia agar memfasilitasi kegiatan-kegiatan di MGMP agar MGMP kembali berdaya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar