Ade Erma Wardani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Yang tersisa dari Euforia 17an

Kethoprak humor

Dari Susukan Banjarnegara

Saat kita dengar kata kethoprak, kita akan mundur 20 tahun atau 30 tahun ke belakang. Tahun 80 an, 90 an kata kethoprak tidak asing lagi bagi telinga kita. Semua suka dengan tayangan kethoprak ini pada jamannya. Jaman baru ada TVRI yang hanya bisa dilihat di alun-alun kota karena memang hanya satu-satu nya TV di Kabupaten pada saat itu. Putar memori kita di tahun 80 an, kota Banjarnegara masih sangat sepi. Masih jarang pendatang dari luar kota. Rumahpun masih berjarak 1 km untuk setiap rumah yang di kota. Yang di desa masih banyak kebun dan sawah. Satu desa paling baru ada 5 rumah yang jaraknya menyebar 5 km. Alun-alun akan ramai hanya pada saat 17an. Ada nonton bareng kethoprak di TVRI. Bila ada tontonan kethoprak di alun-alun maka berbondong bondong orang menontonnya. Tidak tua, muda bahkan ansk-anak ikut serta. Ada yang bawa tiker ada yang bawa obor karena memang rumahnya di seberang sungai serayu. Euforia tontonan kethoprak begitu membahana dengan nuansa alami pada jaman itu. Tahun 90 an, kethoprak masih terdengar di telinga. Stasiun televisi sudah bertambah 1 2. Menyiarkan kethoprak humor dari kelompok Srimulat yang legendaris. Pemain-pemain kethoprak begitu handal dan piawai dalam setiap perannya. Cengkok langgamnya begitu indah dan merasuk jiwa. Suara sinden juga begitu jernih. Bila saatnya kethoprak tayang, jalanan sepi, semua ada di layar TV. Tidak akan bergeming sedikitpun. Begitu indahnya jaman itu.

Mulai bergeser pada era 2000an, banyak stasiun TV bermunculan dengan tayangan sinetron yang kadang kurang berkelas. Semua serba wah, pakaiannya seronok dan kurang pantas untuk ukuran anak sekolah. Tayangan kethoprak sudah tidak laku. Anak muda lebih suka dengan sinetron yang ke barat-baratan dan banyak tayangan sinetron dari korea. Maraknya telenovela dari luar negeri menambah mati tayangan kethoprak. TVRI telah tergilas dengan TV TV swasta yang katanya tontonannya lebih menarik.

Tahun 2017, tahun milenia, mulai terasa bahwa kita harus mengetahui kearifan lokal dari negeri kita sendiri. Bukan mengerti dan meniru budaya asing yang notabene tidak sesuai dengan budaya kita. Kethoprak merupakan salah satu budaya lokal yang harus dijaga dan diuri-uri. Gelorakan lagi semangat mencintai budaya lokal dengan kethoprak ini. Kethoprak dari desa Susukan. Pada 17 an kemaren, pesta kemeriahan 17an ditutup dengan tayangan kethoprak humor. Pemain-pemainnya adalah pemain lokal yang pada era 80an memang sudah menjadi pemain kethoprak. Ternyata luar biasa aktingnya. Tidak kalah dengan bintang film Angelina Joli yang keluaran Hollywood. Pemain kethoprak ini begitu menjiwai perannya. Cengkok langgamnya begitu membumi. Tidak kalah dengan suara merdu Waljinah sang penyanyi legendaris. Cerita yang dibawakan yaitu Nyai Mranggi Mbebelo Bumi Kamardikan. Cerita kethoprak ini, sarat makna dan pesan moral. Sering bercerita tentang perjuangan pahlawan pahlawan kemerdekaan yang tokoh utamanya adalah adipati, tumenggung, raja dan mungkin rakyat biasa. Kemerdekaan dan perjuangan selalu menjadi topik yang hangat dalam cerita itu dibumbui dengan humor yang membuat penonton tertawa. Cerita dalam kethoprak ini menceritakan seorang wanita yang sangat gigih merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Walo hanya bersenjatakan keris yang selalu dibawa dan diselipkan di depan perutnya. Sangat berani dan perkasa sebagai seorang wanita dan siap mati untuk Indonesia. Suaminya sangat mendukung perjuangan istrinya. Betul-betul pasangan suami istri yang rela mati demi meraih kamardikan Indonesia. Patut dicontoh untuk anak-anak muda sekarang. Bahasa kethoprak menggunakan bahasa Jawa. Salah satu bahasa yang dimiliki di Indonesia. Karena kethoprak asal muasalnya dari tanah Jawa maka bahasanya menggunakan bahasa Jawa. Anak-anak muda sekarang kurang paham dengan bahasa Jawa yang katanya susah dimengerti padahal lahir di Jawa.

Mari kita mulai untuk nguri uri budaya lokal dan memahami dengan benar kearifan lokal negeri kita Indonesia. Tidak hanya budaya Jawa tapi budaya budaya lokal yang tersebar di seluruh Indonesia. Kobarkan semangat mencintai budaya lokal khususnya kethoprak ini. Lestarikan dan jangan sampai tergilas masa milenia ini.

Bunda Emma Savero

08.05 PM

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post