#TantanganGurusianaHariKe-326

#Pentigraf

Tunduk. Tesa menekuk wajahnya lebih dalam. Tak ada suara dari bibir tipisnya seperti biasa. Namun air mata menderas hingga membasahi pipi paonya. Tesa benar-benar berduka seandainya kehadiran buah hati yang diidamkannya sejak dua tahun silam tidak segera terwujud. Padahal Tesa tahu, Aldi menikahinya setelah menceraikan istri pertamanya karena mandul dan desakan orang tua.

“Tesa tidak mau mandul, Rey,” ungkap Tesa terbata dengan kepala terus menunduk. Tesa seperti memvonis diri sepanjang periksaan. Ada ketakutan yang tidak biasa. Rey, dokter kandungan yang kebetulan teman SMA mereka, menyerahkan amplop hasil diagnosis. Selanjutnya, Rey menyarankan kedua temannya itu agar banyak istirahat, jangan stress, gizi seimbang, dan rajin berolahraga. Aldi tidak begitu kaget. Lelaki macho dan glamor itu tersenyum datar sambil berusaha menyembunyikan senyum itu dari Tesa. Direngkuhnya pundak dan satu tangannya lagi menggenggam lembut jemari sang istri. Meski diperlakukan dengan penuh cinta, kekhawatiran Tesa tidaklah mereda. Malah sebaliknya, badan terguncang-guncang menahan tangis.

Sepanjang perjalanan Tesa terdiam. Hanya satu-dua kata jawaban saat Aldi mengajaknya bicara. Sesampai di rumah Tesa segera membuka amplop dari Rey. Tesa dibuat terpana, di dalam amplop hanya ada secarik kertas dengan tulisan tangan, ”Selamat berbahagia, kalian akan mendapat sekaligus dua.”

Boyolali, 5 Januari 2021