Masih tentang program baca tulis Al Qur'an di sekolah dasar. Sebagai program pemerintah maka wajib bagi semua sekolah untuk mensukseskannya. Tujuan akhirnya adalah siswa lancar membaca dan lancar menulis ayat ayat dalam Al Qur'an.

Dari lima kecamatan yang menjadi tanggung jawab kita, ada satu SDN yang memiliki kelebihan program BTQ dibandingkan yang lain.

SDN 2 Embat Embat Pace Nganjuk membuat pembeda. Siswa kelas enam harus hafal 23 surat dimulai dari surat Al Fatihah sampai surat Ad Duha, selain harus hafal beberapa doa dan bacaan niat.

Mungkin terasa biasa bagi sekolah dasar yang swasta yang beridentitas Islam (SDI), mereka bahkan sudah banyak yang mewajibkan siswanya untuk hafal Asmaul Husna, Tahlil, Juz Amma, Surat Yasin, dan Surat Waqiah.

Namung menjadi hal yang sulit dilakukan di sekolah dasar negeri apalagi di lokasi pedesaan yang kehidupan agamanya belum kuat.

Maka, apa yang diprogramkan oleh Ibu Kepala Sekolah dan Ibu Guru PAI SDN 2 Embat Embat rasanya sangat layak diapresiasi.

Untuk hafal sebuah surat sangat diperlukan kesungguhan, kesabaran, ketelatenan, semangat, dan dilakukan terus-menerus. Hanya mereka yang memiliki target dan tujuan jelas yang bisa menuntaskan sebuah hafalan.

Waktu enam tahun seharusnya lebih dari cukup untuk melaksanakan program menghafal 23 Surat atau bahkan 38 surat pada Juz Amma, namun lagi-lagi kendala klasik berupa gurunya hanya satu, dukungan biaya yang kurang, tidak adanya perhatian orang tua, kemalasan anak, seringkali menjadi batu terjal yang menghambat program hafalan.

Hal itu sepertinya tidak berlaku di SDN 2 Embat Embat.

Yang paling utama sebenarnya terletak pada kemauan Kepala Sekolah dan Guru PAI dalam menyusun rancang bangun dan manajemennya. Apalagi sekarang sudah banyak lembaga lain yang menawarkan kerjasama untuk mensukseskan program tersebut. Kita tunggu langkah SDN lain untuk mengikuti jejak SDN 2 Embat Embat.

31 Maret 2022