Sudah menjadi watak manusia secara umum, terbiasa membicarakan peristiwa yang dialami atau dilakukan orang lain. Istilah populernya pengamat atau komentator.

Dengan kemahiran yang dimilikinya, seorang pengamat terkadang sangat tepat memberikan analisis atas sebuah peristiwa. Namun tak jarang tidak tepat juga analisisnya.

Sebenarnya, pihak yang paling paham sebuah peristiwa sejatinya adalah pelaku utamanya. Sebagai sumber primer, ia pasti tahu apa alasan tindakannya. Dia juga tahu bagaimana melakukannya. Termasuk bukti yang dimilikinya. Terlepas apakah tindakannya kategori benar atau salah. Tetap saja, kalau dia mau jujur pasti terungkap semuanya.

Manusia lebih senang membicarakan sebuah peristiwa yang dilakukan orang lain, kalau perlu sampai tuntas tak tersisa. Begitu banyak peristiwa yang dibicarakannya sampai melupakan ada beribu peristiwa serupa yang terjadi pada dirinya. Dan itu tidak satupun yang dikupasnya sampai tuntas. Semua hanya lewat begitu saja.

Mestinya manusia harus mampu menahan diri untuk lebih intens menghitung aktifitasnya daripada sibuk mengurusi aktifitas orang lain. Kecuali bila orang lain minta jasanya membantu menyelesaikan peristiwa yang sedang dialaminya.

16 Juni 2022