Agak ragu berangkat monitoring pagi ini. Hasrat hati semua lembaga yang ditempati anggota bisa terkunjungi. Namun dengan jadwal hanya setengah hari rasanya sangat tidak mungkin menuntaskan 35 sekolah yang sedang melangsungkan US. Sementara target maksimal sehari hanya 4 sekolah.

Maka dengan berbagai pertimbangan akhirnya terpilih SDN 1 Sugihwaras sebagai tujuan pertama. Ada dua ASN GPAI yang dinas di sini, bu Mu'sitin dan bu Sri Patolah. Pelaksanaan US berjalan lancar tanpa kendala, karena memang sekolah sudah mengkondisikan semua hanya untuk kegiatan US. Siswa kelas 1-5 belajar di rumah dan semua guru hadir mendukung suksesnya US.

Tujuan berikutnya SDN 2 Sonoageng. Selain monitoring US, sebenarnya ada tujuan lain kunjungan kita. Untuk memastikan GPAI menjalankan misi utamanya menjadi motor utama pembinaan PAI di sekolahnya.

Maka perbincangan dengan pak Tanu Septian sebagai GPAI membuka banyak hal yang selama ini belum terkuak perihal SDN 2 Sonoageng.

Termasuk keberadaan guru/pembina kerohanian bagi siswa beragama Nasrani. Seorang guru yang berasal dari Medan bermukim di Warujayeng.

Ada juga 5 mahasiswa kampus merdeka belajar yang sedang bertugas di SDN 2 Sonoageng. Kader terbaik calon guru yang sedang mengembangkan kemampuannya dalam dunia pendidikan.

Selesai dari Sonoageng kemudian menuju SDN 1 Bandung. Tidak bisa bertemu dengan GPAI pak Suhadak karena sedang kurang enak badan, ijin tidak masuk sekolah.

Tujuan keempat di SDN 1 Singkalanyar. Ada beberapa siswa peserta US yang sedang sakit mata. Sebenarnya sangat beresiko menular pada yang lain, tapi apa boleh buat. US harus terselesaikan.

Semoga besok mereka sehat semua untuk menyelesaikan US sampai hari Sabtu.

24 Mei 2022