Belajar Menghadapi Kenyataan

Ada satu yang tersisa dari lomba FLS PAI kemarin. Sebuah peristiwa yang sangat mungkin terjadi di semua ajang perlombaan. Apalagi kalau mereka yang bertanding tersebut sama-sama merasa mampu untuk menjadi yang terbaik.

Dewan juri selesai bermusyawarah menentukan para juara MTQ putra dan putri, kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang.

Selama ini fokus kita apabila menanti pengumuman lomba adalah melihat ekspresi siapa yang menjadi juara pertama. Yang lain kita lewatkan begitu saja.

Rupa-rupanya ada yang mencuri perhatian saat dewan juri selesai mengumumkan semua pemenangnya.

Ada salah satu peserta yang menangis di pelukan seorang ibu ibu. Setelah kita tanya pendampingnya, ternyata si anak merasa kecewa gagal menjadi pemenang, dia hanya menjadi juara harapan satu.

Rasa kecewanya begitu besar hingga dia tumpahkan dalam tangisan. Hasil kerja kerasnya tidak sesuai dengan ekspektasinya. Memang ketika tampil dia terlihat paling ngotot mengeluarkan potensi terbaik yang dimilikinya, namun dewan juri ternyata melihat peserta lain memiliki kelebihan dibandingkan dirinya.

Hal seperti itu harus menjadi perhatian juga bagi para guru, bagaimana mengkondisikan siswa supaya siap menerima kemenangan dan kekalahan ketika berkompetisi, agar semangat mereka bisa terus terjaga.

26-8-2022