Menguatkan Mental dan Spiritual Peserta Didik di Era Digital
Pendidik adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya secara ikhlas untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut. Seorang pendidik tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dengan demikian, peran pendidik sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
Pendidikan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu seiring perkembangan zaman. Memasuki era digital seperti saat ini, perkembangan anak didik sangat berbeda dengan zaman dulu. Misalnya saja dari segi permainan. Jika anak-anak pada zaman dulu masih banyak yang memainkan permainan tradisional, anak-anak zaman sekarang sangat jarang yang pernah atau bisa memainkannya. Justru mereka lebih akrab dengan permainan dalam aplikasi sebuah gawai.
Era digital membawa banyak perubahan dalam masyarakat pada berbagai jenjang usia, khususnya terkait penggunaan internet dan teknologi lainnya. Bahkan, anak-anak dan remaja pun kini telah akrab dengan gawai dan internet. Hal tersebut merupakan tantangan bagi dunia Pendidikan, khususnya pendidik, untuk mampu mengikuti arus perkembangan zaman. Pendidik dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga bukan hanya berdiri sebagai penonton, tetapi ikut berperan didalamnya.
Menjadi pendidik di era digital tidaklah mudah. Bagaimanapun juga, pendidik harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Melihat peserta didik yang kini sangat akrab dengan gawai dan internet, maka pendidik harus mampu menyikapinya sehingga dapat dijadikan modal untuk menciptakan generasi yang cerdas dan menguasai teknologi, namun tetap memiliki nilai-nilai karakter yang baik.
Generasi digital yang akrab dengan gawai dan internet cenderung lebih cepat mengalami perkembangan pengetahuan dan wawasan. Tidak hanya itu, pergaulan dari generasi digital pun kini tidak lagi terbatas oleh jarak dan waktu. Segala kemudahan tersebut bukan berarti menjamin peserta didik untuk terbebas dari hal-hal negative atau pengaruh buruk penggunaan gawai dan internet. Di era digital, segala bentuk informasi dan pengetahuan dapat diperoleh dengan sangat mudah, baik menyangkut hal-hal positif maupun negatif.
Pendidik harus berupaya mencegah peserta didik terjerumus ke dalam perilaku negatif akibat penggunaan gawai dan internet dengan cara menguatkan mental dan spiritualnya. Sehubungan dengan itu, sudah seharusnya pendidik memberikan keteladanan yang baik bagi peserta didiknya. Terkait penggunaan gawai dan internet, bentuk keteladanan yang bisa dilakukan pendidik adalah tidak memainkan hand phone saat peserta didik sedang sibuk dengan aktivitas belajarnya. Karena hal itu dapat mengganggu konsentrasi bahkan memicu peserta didik untuk tidak patuh terhadap gurunya. Demikian pula dalam menggunakan jejaring sosia, pendidik harus sopan dan penuh tanggung jawab. Dalam dunia maya perilaku dan interaksi yang dilakukan seorang pendidik hendaklah mencerminkan seseorang yang bisa di gugu dan di tiru.
Mengajak peserta didik untuk taat dan patuh terhadap aturan agama merupakan salah satu benteng kokoh yang dapat mencegah peserta didik terkena dampak negatif penggunaan gawai dan internet. Agar memiliki ketaatan dan kepatuhan terhadap ajaran agama, pendidik perlu mengajak peserta didik melakukan kebiasaan-kebiasaan positif. Misalnya, berdoa bersama Ketika memulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran, mengajak diskusi tentang internet sehat dan bahaya atas pornografi, menjelaskan cara berinteraksi yang baik di dunia maya dan jejaring sosial.
Guru tidak hanya membangun komunikasi dengan peserta didik Ketika berada di sekolah, tetapi juga di rumah atau di tempat lain. Komunikasi bisa terjalin melalui gawai. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk bertanya kepada guru saat mereka mengalami kesulitan belajar secara mandiri di rumah. Terjalinnya komunikasi dengan peserta didik melalui gawai memungkinkan guru untuk mengontrol pergaulan mereka di dunia maya. Menjalin komunikasi melalui gawai merupakan salah satu cara ampuh untuk pembinaan penguatan mental dan spiritual peserta didik dalam menangkal dampak negatif gawai dan internet.
Membaca merupakan salah satu aktivitas yang memiliki segudang manfaat. Selain menambah pengetahuan dan wawasan, membaca juga dapat menginspirasi untuk melakukan hal-hal positif lainnya. Mengarahkan peserta didik untuk gemar membaca dapat menjauhkan peserta didik dari ketergantungan terhadap gawai.
Terakhir, sebagai cara membentengi peserta didik dari pengaruh negatif gawai dan internet adalah dengan membentuk digital citizenship. Istilah ini muncul seiring perkembangan teknologi informasi yang makin pesat di era sekarang. Digital citizenship adalah kualitas perilaku individu dalam berinteraksi di dunia maya, khususnya jejaring sosial yang penuh dengan rasa tanggungjawab dan sesuai dengan norma serta etika yang berlaku. Sehingga peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi secara aman, tidak menimbulkan kerugian dan membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar