achmad fauzan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TAK TERDUGA

TAK TERDUGA

Hari itu, 24 Desember 2008. Mungkin menjadi hari paling bersejarah dalam hidup saya. Ada dua hal besar yang akan terjadi pada hari itu. Pertama, saya akan melangsung pernikahan. Di hari itu juga akan diumumkan hasil tes dari pengambilan CPNS Kabupaten Pamekasan.

Yang paling membuat pikiran kalut dan gelisah adalah persiapan pernikahan, karena sebelum pernikahan, saya hanyalah seorang Guru Honorer yang benar-benar rela tidak mendapatkan bayaran dari sekolah, sedangkan waktu itu, saya tidak memiliki penghasilan lain yang dapat diandalkan untuk bekal mengarungi rumah tangga kelak.

Setiap hari saya hanya bisa melamun, berangan-angan tentang bagaimana masa depan saya dan istri kelak, jika saya tetap dalam keadaan seperti ini. Bahkan terkadang, diri ini seperti orang linglung tak memikirkan keadaan sekitar, orang-orang sedang berbicarapun tidak dihiraukan. Sehingga, sebagian orang mulai memberikan kesan saya takut untuk melangsungkan pernikahan saya. “Kamu tidak usah takut, jika seorang menikah itu rejekinya Insyaallah sudah dijamin oleh Allah”, kalimat itu memberi efek besar dalam pikiran saya, “akan saya buktikan”, dalam hati,

Hingga tibalah hari itu, setelah Sholat saya menuju agen koran untuk meilhat pengumuman kelulusan CPNS, kebetulan sesampainya di sana, koran belum datang. Perasaaan semakin tidak karuan, menghadapi pengumuman kelulusan dan pernikahan pukul 9 siang nanti.

Akhirnya, tibalah mobil bok pengantar koran dari Surabaya, langsung saya sodorkan uang untuk segera mendapatkan koran. Saya buka halaman perhalaman, sampailah di halaman berisi pengumuman itu, kebetulan pengumuman itu menampilkan nomor peserta yang lulus berurutan dari nomor peserta terkecil beserta nama peserta disampingnya. Seingat saya, nomor peserta ujian saya adalah 279, saya lihat dengan teliti nomor demi nomor, ternyata nomor peserta 279 tidak ada, dan berlanjut ke nomer setelahnya. Saya tutup koran itu, mungkin ini sudah ketentuan terbaik dari Allah.

Selang berjalan beberapa meter, saya teringat kembali antara ragu, 279 atau 729. kemudian saya buka kembali koran dan kembali mengurutkan nomor peserta kelulusan. Dan sampailah pada kelompok angka 700, ternyata, nomor peserta 729 ada dan nama saya tertera. Alhamdulillah Ya Allah, saya sedikit berteriak sambal melemparkan koran ke tanah kemudian bersujud.

Begitu besar rezeki dari Allah. Jika kita benar-benar pasrah dengan berdoa dan berusaha, Insyaallah Allah akan memberikan yang terbaik. Tetap berusaha menjadi yang terbaik, lakukan yang terbaik, insyallah akan mendapatkan yang terbaik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post