Hanan Munthaha

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
AISYAH

AISYAH

 

Bismillaahirrahmanirrahiim

 

Selasa 9 Oktober 2007, hari yang menggembirakan sekaligus menyedihkan. Menggembirakan karena hari itu adalah hari kelahiran anakku yang ke 5. Menyedihkan karena anakku terlahir prematur, kecil sekali 1.2 kilogram. Dengan beberapa organ yang belum berfungsi normal, seperti lambung yang belum bisa menyerap air susu ibunya.

 Sedih karena ia tidak bisa bersama kami setelah lahir, ia harus masuk inkubator, kaki dan tangannya terdapat jarum suntik yang mengalirkan cairan infus yang dibutuhkan, belum lagi selang yang ada di mulutnya  untuk memasukkan air susu yang ia butuhkan, yg setiap 3 jam harus diperiksa apakah sudah tercerna dengan baik atau masih dalam bentuk susu. 

Harapan hidupnya sangat tipis, dokter memberitahuku. Lunglai sudah kaki ini mendengar kabar itu, hampir saja aku tak kuasa untuk menahan tangisku, aku terdiam membisu. "Ya Allah, apa salahku, Engkau beri musibah sebesar ini? " Aku bergumam. Ku berjalan lemah meniti koridor Rumah Sakit Harapan Kita, menuju kamar istriku. Ku katakan hal hal yang indah tentang bayi yang baru dilahirkan. Dengan suara ku yang bergetar, ia curiga ada yang tak beres dalam ucapanku, ia minta agar aku berkata jujur. Akhirnya ku katakan yang sebenarnya, pecahlah tangis kami berdua, sambil berdoa, "ya Allah berikanlah yang terbaik buat anak kami.. ".

Jumat 12 Oktober 2007, tak terasa telah tiga hari ia berada di inkubator tapi belum ku beri nama. Tiba tiba sayup terdengar suara takbiran mengumandang, aku baru menyadari kalau besok Hari Raya Idul Fitri, aku langsung bergegas menuju musholla kecil di ujung koridor rumah sakit. Setelah ku ucapkan salam kedua shalat Maghrib, tiba-tiba ada seorang kakek menyapaku dengan lembut. "Dek, setiap orang punya masalah, selesaikan masalah mu dengan beristighfar dan sedekah".Aku terkaget, kakek ini seolah tahu apa yang aku alami. Ia langsung pamit dan keluar musholla, langsung aku kejar untuk ku tanyakan beberapa hal, saat kubuka pintu musholla kakek itu sudah menghilang dari pandangan. Ia bagaikan malaikat yang mengajarkanku istighfar dan sedekah. 

Tanpa pikir panjang ku kembali  kedalam musholla dan kurenung kan kata kata kakek tadi. "Hmmmm ...istighfar dan sedekah" gumamku. Aku bertekad akan mendawamkan istighfar, tapi untuk sedekah... Aku buka dompetku, tinggal 1 juta, tanpa pikir panjang malam itu juga aku sedekahkan semua uang ku dan ku tancapkan keyakinan ku bahwa Allah pasti akan memberi kan jalan keluar untuk ku. 

Sabtu 13 Oktober 2007, ku beri nama anakku "Aisyah" Yang berarti wanita yang hidup. Dengan harapan, Allah akan memberikan kehidupan untuk nya. Saat harapanku melambung, terbayang wajah mungil Aisyah anakku ,  kami dijenguk oleh saudara iparku, Allah menjawab salah satu doa ku, saat pamitan ia memberikan amplop tebal sekali dan berbisik "ini untuk biaya rumah sakit". Saat kubuka ternyata isinya 10 juta... "Allahu Akbar"...tersungkur aku bersujud di hadapan Mu ya Allah, benar janji Mu ya Allah barang siapa bersedekah 1 akan dibayar 10 kali lipat, beserdakah 1 juta dibayar 10 juta hanya selang beberapa jam. Tapi masalahku belum selesai, aku harus membayar rumah sakit  3 juta kali 5 hari, ya 15 juta, aku masih berhutang 5 juta kepada rumah sakit. 

Selasa 6 November 2007, Alhamdulillah Allah telah membuktikan janjinya, barangsiapa yang memperbanyak istighfar maka akan diberikan jalan keluar baginya. Dan barangsiapa yang bersedekah akan dilipatgandakan pahalanya. 

Hari ini anakku pulang dari Rumah sakit dengan berat badan yang sudah memadai, 2.2 kilogram dan lambungnya sudah berfungsi dengan baik. Kami bahagia karena Aisyah sudah bisa pulang kerumah. 

Jumat 9 Oktober 2020, genap usianya yang ke 13, alhamdulillah ia tumbuh sehat dengan tinggi badan 160cm melebihi 2 kakak perempuan  dan umi nya. 

Senin 26 Oktober 2020, terimakasih ya Allah atas segala pengabulan doa doaku selama ini, hamba mohon ampun ya Allah atas segala khilaf dan dosa, terimalah amal hamba dan berikanlah untuk hamba anak anak yang sholeh dan sholehah Amiiin 

 

Alhamdulillahirobbil 'alamiin. 

 

Gunung Putri, Senin 26 Oktober 2020.

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam kenal bzpak. Perjuangan luar biasa, semoga menjadi putri sholihah y penuh bakti dan sukses.

01 Nov
Balas

Afwan ustadz efen sebagian ada yang fiksi biar lebih menarik... Bolehkah seperti itu pak?

27 Oct
Balas

Allohu Akbar...perjuangan dengan sedekah dan istighfar. Syukron jaziilan ustadz

27 Oct
Balas



search

New Post