BLUNDER
Istilah ‘blunder’ atau kadang juga dikatakan ‘selip’, bahkan belakangan lebih banyak diungkapkan dengan ‘offside’ kerap menghiasi laman medsos dan berita online. Kata-kata itu seperti sudah menjadi idiom baru untuk seseorang yang melakukan hal terpeleset oleh perkataan atau kalimatnya sendiri.
Kasus-kasus akibat keseleo lidah ini sudah cukup membuat pelaku berjatuhan, bahkan harus menjadi pesakitan dan mendekam di jeruji bui.
Terlepas dari itu semua, memang sebaiknya kita selalu memperhatikan setiap yang akan terucap dari mulut kita untuk orang lain. Apalagi dengan keberadaan undang-undang ITE, semua hal komentar yang bisa menyinggung perasaan orang atau pihak lain potensi bisa dimejahijaukan.
Dewasa dalam berbicara agaknya menjadi persoalan tersendiri di era medsos seperti saat ini. Kebiasaan mengomentari berbagai hal perlu kiranya kita rem. Menahan diri untuk menilai segala sesuatu akan lebih baik, daripada terjerembab dalam masalah yang tidak kita inginkan di kemudian hari.
Jari jemari kita pun demikian. Perlu dikontrol agar tidak lancang menuliskan sesuatu yang spontanitas saja. Sebaiknya setiap ada unggahan apa pun di medsos kita baca tuntas dulu, lalu pertimbangkan lagi; apakah memang perlu turut berkomentar atau diabaikan saja. Cermati untung – ruginya, agar bila unggahan tersebut bermasalah di lain waktu, kita tidak terseret dan terlibat di dalamnya. Jangan sampai energi kita habis untuk hal-hal yang tidak penting.
Memang seru sih, menyimak unggahan-unggahan medsos, khususnya di sekitaran grup-grup yang kita anggap dekat dan akrab dengan anggota dan warganya. Meskipun begitu, perlu filter untuk menyaringnya. Dan corong saringan itu adalah diri kita sendiri. Harus bisa mengendalikan diri dan jari. Jangan sampai kita terjebak dan masuk dalam idiom mengerikan, “mulutmu adalah harimaumu”.
Persoalan blunder kata-kata perlu dijadikan ‘darurat attitude’ bagi diri kita. Ini sebuah solusi paling arif guna menanggulangi persoalan karakter seseorang. Attitude dan etika perlu terus ditegakkan di tengah rongrongan zaman milenial yang cenderung mengabaikan. Gaya hidup selengekan dan seenaknya sendiri harus direm dalam setiap berkomentar. Jangan sampai jemarimu adalah bencanamu.
Lain halnya dengan roti bluder, yang rasanya manis dan lumer di mulut yang memakanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Om Roy, sehat dan bahagia selalu
Mantap ulasannya
Benar sekali Om Roy, kalau perlu pakai rem cakram
Mantap
Ulasan yang mencerahkan. Sehat selalu om Roy
Ulasan yang mencerahkan. Sehat selalu om Roy
Luar biasa ulasannya Om Roy..
Tks ulasannya Pak. Nambah ilmu nih, sehat dan sukses selalu.