Abdurrauf Shaleng

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Malam Minggu atau Malam Ahad? (Tagur Hari ke-293)

Malam Minggu atau Malam Ahad? (Tagur Hari ke-293)

Mungkin kita semua beranggapan sama saja antara malam Minggu dengan malam Ahad. Dipastikan tidak ada yang salah tafsir ketika seseorang memberitahu bahwa besok adalah hari Minggu atau hari Ahad. Karena hari yang Anda maksud adalah hari setelah hari Sabtu atau hari sebelum hari Senin. Dan saya pun juga sepakat dengan Anda.

Namun jika pertanyaannya mengatakan, "Anda suka menggunakan kata yang mana, Minggu atau Ahad?”, maka secara pribadi saya menjawab lebih suka memakai kata ‘Ahad’ daripada ‘Minggu’. Alasannya, penggunaan kata ‘Minggu’ merupakan bentuk penggunaan kata yang sedikit berbeda dengan keenam kata lain yang dipakai dalam nama-nama hari kalender indonesia.

Diketahui bahwa nama-nama hari yang digunakan dalam penanggalan kalender di Indonesia merupakan bentuk serapan dari bahasa Arab. Misalnya; Senin, berasal dari kata “itsnan”, yang berarti “dua”. Selasa, berasal dari kata “tsalatsa”, yang berarti “tiga”. Rabu, berasal dari kata “arba’ah”, yang berarti “empat”. Kamis, berasal dari kata “khomsah”, yang berarti “lima”. Sabtu, berasal dari kata “sab’ah”, yang berarti “tujuh”. Selain diserap dalam penggunaan nama kalender, kata-kata dalam bahasa arab tersebut juga sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memberikan nama kepada seseorang.

Dari ketujuh nama-nama hari kelender tersebut hanya ada dua nama yang agak berbeda. Yang pertama adalah “Jum’at”. Meskipun sama-sama berasal dari bentuk serapan bahasa arab, seharusnya yang lebih tepat untuk digunakan setelah hari “kamis/khomsah/hari ke-5″ adalah “sittah” (artinya ‘enam’, atau hari ke-6) karena berdasarkan urutan hari-hari sebelumnya. Dan bukan kata “Jum’at”, karena kata “Jum’at” merupakan serapan dari bahasa arab yaitu “Jama’/jama’ah” (yang dalam bahasa Indonesia berarti “banyak”). Lalu kenapa bisa seperti itu? Menurut yang kami pahami bahwa penggunaan kata Jumat adalah bentuk pengkhususan atas keistimewaan serta kemuliaan hari jum’at. Apakah benar seperti itu? Wallaahu a’lam..

Yang kedua, yang berbeda sekaligus yang paling aneh adalah “Minggu”. Kenapa? Karena kata tersebut sama sekali tidak ada unsur serapan bahasa sebagaimana yang digunakan pada penamaan hari2 lainnya. Lalu darimana asal kata “Minggu”? Allaahu a’lam.

Itulah kenapa saya lebih suka dengan kata “Ahad”. Selain karena masih ada hubungan kaidah bahasa dengan nama-nama hari lainnya, kata “Ahad” juga mengingatkan kita akan kisah Bilal. Seorang budak yang terlihat ‘hina’ dimata manusia namun mulia dihadapan Allah dan Rasul-Nya. Bilal sempat disiksa sedemikian rupa dan dipaksa untuk menyembah berhala Lata dan Uzza, namun ia tetap teguh pada keimanannya mengtauhidkan Allah, seraya berkata: Ahad, ahad..” Wallahu A’lam Bisshawab.

Sumber: https://aqza.wordpress.com/

======

#Soppeng, 09 Jan 2021

#Tantangan Menulis 365 Hari

#Tagur Hari ke-293

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Malam Ahad yang selalu saya kataka

09 Jan
Balas

Terima kasih pencerahannya, Pak. Salam literasi.

10 Jan
Balas



search

New Post