Merdeka Belajar dalam Pendidikan Ektra Kepramukaan Relevansi dengan Deep Learning
Merdeka Belajar dalam Pendidikan Ektra Kepramukaan Relevansi dengan Deep Learning
Kurikulum Merdeka dan pendidikan ekstrakurikuler kepramukaan memiliki keterkaitan yang erat dan saling mendukung dalam mencapai tujuan pendidikan yang holistik. Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan otonomi kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan program-program yang relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dalam konteks ini, pendidikan kepramukaan dapat menjadi salah satu pilihan ekstrakurikuler yang sangat relevan dan berharga bagi siswa.
A. Relevansi Kurikulum Merdeka dengan Pendidikan Ekstra Kepramukaan
Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Kurikulum Merdeka menekankan pada penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; mandiri; bernalar kritis; kreatif; dan gotong royong. Pendidikan kepramukaan, dengan kegiatan-kegiatannya yang beragam, dapat membantu mengembangkan seluruh dimensi Profil Pelajar Pancasila ini. Misalnya, kegiatan bakti sosial dapat menumbuhkan rasa gotong royong, kegiatan survival dapat melatih kemandirian, dan kegiatan musyawarah ambalan dapat mengembangkan kemampuan bernalar kritis. Pembelajaran Berbasis Proyek: Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa belajar melalui pengalaman langsung dan kolaborasi. Pendidikan kepramukaan sangat cocok dengan pendekatan ini, karena banyak kegiatan kepramukaan yang berbasis proyek, seperti proyek membuat tenda, proyek mengadakan perkemahan, atau proyek bakti sosial. Melalui proyek-proyek ini, siswa dapat belajar secara mendalam tentang berbagai keterampilan dan pengetahuan, serta mengembangkan kemampuan kerja sama dan kepemimpinan. Fleksibilitas dan Otonomi: Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan untuk menyesuaikan program pembelajaran dengan kebutuhan dan minat siswa. Hal ini memungkinkan sekolah untuk mengembangkan program ekstrakurikuler kepramukaan yang sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan sekolah. Sekolah dapat memilih kegiatan-kegiatan kepramukaan yang relevan dengan kebutuhan siswa, serta mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21: Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Pendidikan kepramukaan, dengan berbagai kegiatannya yang menantang dan kolaboratif, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan ini. Misalnya, kegiatan memecahkan masalah dalam kelompok dapat melatih kemampuan berpikir kritis, kegiatan membuat hasta karya dapat melatih kreativitas, dan kegiatan presentasi hasil kegiatan dapat melatih kemampuan komunikasi.B. Manfaat Pendidikan Kepramukaan dalam Konteks Kurikulum Merdeka
Pengembangan Karakter: Pendidikan kepramukaan membantu membentuk karakter siswa menjadi individu yang bertanggung jawab, mandiri, jujur, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Peningkatan Keterampilan: Berbagai kegiatan kepramukaan melatih keterampilan praktis seperti survival, pertolongan pertama, navigasi, serta keterampilan sosial seperti komunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan. Pengalaman Belajar yang Berkesan: Pengalaman belajar di alam terbuka dan interaksi dengan teman sebaya menciptakan kenangan yang tak terlupakan dan memperkuat pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.Kurikulum Merdeka dan pendidikan ekstrakurikuler kepramukaan memiliki sinergi yang kuat dalam mencapai tujuan pendidikan yang holistik. Pendidikan kepramukaan dapat menjadi wadah yang sangat baik untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, seperti penguatan Profil Pelajar Pancasila, pembelajaran berbasis proyek, fleksibilitas dan otonomi, serta pengembangan keterampilan abad ke-21. Dengan demikian, pendidikan kepramukaan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempersiapkan siswa menjadi individu yang berkarakter, terampil, dan siap menghadapi tantangan глобального abad ke-21.
Pendidikan kepramukaan, sebagai kegiatan ekstrakurikuler, memiliki peran penting dalam pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Metode pembelajarannya yang unik, seringkali di alam terbuka, memberikan pengalaman langsung yang berharga bagi peserta didik. Konsep deep learning yang menekankan pada pembelajaran bermakna (meaningful learning), pembelajaran yang disadari (mindful learning), dan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) sangat relevan dengan pendidikan kepramukaan.
Pendidikan kepramukaan, dengan metode pembelajarannya yang unik dan relevan dengan prinsip deep learning, merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang sangat berharga bagi pengembangan siswa. Melalui pengalaman langsung, refleksi, dan kegiatan yang menyenangkan, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga mengembangkan karakter yang kuat dan positif sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2024 Tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Bab. 1 Pasal 1 Nomor 6,7,dan 8, sebagai berikut;
1. Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar sesuai jadwal dan beban belajar pada struktur Kurikulum.
2. Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka pengembangan karakter dan kompetensi Peserta Didik.
3. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal yang dilakukan dengan bimbingan dan pengawasan Satuan Pendidikan.
C. Keterkaitan Pendidikan Kepramukaan dengan Deep Learning
Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna): Pendidikan kepramukaan menawarkan pengalaman belajar yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan-kegiatan seperti perkemahan, survival, dan bakti sosial memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi nyata. Hal ini membantu siswa memahami makna dan tujuan dari pembelajaran tersebut, sehingga lebih mudah diingat dan diterapkan dalam jangka panjang. Mindful Learning (Pembelajaran yang Disadari): Melalui kegiatan kepramukaan, siswa diajak untuk lebih sadar akan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Mereka belajar untuk menghargai alam, bekerja sama dalam tim, serta mengembangkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan. Proses refleksi yang dilakukan setelah setiap kegiatan membantu siswa untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pengalaman mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih mendalam dan bermakna. Joyful Learning (Pembelajaran yang Menyenangkan): Pendidikan kepramukaan umumnya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan menantang. Suasana kebersamaan dan petualangan yang tercipta selama kegiatan membuat siswa merasa termotivasi dan antusias untuk belajar. Hal ini sesuai dengan prinsip joyful learning yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan agar siswa dapat belajar secara efektif.D. Manfaat Pendidikan Kepramukaan dalam Konteks Deep Learning
Pengembangan Karakter: Pendidikan kepramukaan membantu membentuk karakter siswa menjadi individu yang bertanggung jawab, mandiri, jujur, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Peningkatan Keterampilan: Berbagai kegiatan kepramukaan melatih keterampilan praktis seperti survival, pertolongan pertama, navigasi, serta keterampilan sosial seperti komunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan. Pengalaman Belajar yang Berkesan: Pengalaman belajar di alam terbuka dan interaksi dengan teman sebaya menciptakan kenangan yang tak terlupakan dan memperkuat pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.Kesimpulan
Pendidikan kepramukaan, dengan metode pembelajarannya yang unik dan relevan dengan prinsip deep learning, merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang sangat berharga bagi pengembangan siswa. Melalui pengalaman langsung, refleksi, dan kegiatan yang menyenangkan, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga mengembangkan karakter yang kuat dan positif.
Tagur#1
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar