Penantian
Tak pernah terbayangkan untuk seorang Sambas bisa bergaul dengan orang-orang yang hebat di lingkungan kerjanya. Maklum, Sambas hanyalah seorang pegawai biasa. Berasal dari sebuah desa terpencil dan dekat dengan gunung yang cukup terkenal di daerahnya. Sambas hanyalah seorang anak seorang guru di daerah terpencil. Jangan ditanya bagaimana kehidupan guru di daerah terpencil. Mendapat gaji tiap bulanpun sangat sulit. Bahkan kesejahteraannyapun sangat jauh dibandingkan dengan guru-guru yang berada di kota-kota besar. Apalagi kota metropolitan.
Sambas ketika kecil lebih akrab dengan lahan pertanian. Mencangkul, menyabit rumput merupakan pekerjaan wajib yang harus dilakukan ketika Sambas pulang sekolah. Sekolahpun hanya beralaskan sandal jepit.Walaupun keadaan demikian, Sambas tidak pernah menghiraukannya. Sambas selalu terus bekerja keras dan mengabdi kepada titah ayahnya. Maka tidak aneh, ketika menyelesaikan sekolah dan menjadi seorang guru desa Sambas menjadi terbiasa untuk bekerja keras.
Kehidupannya yang sederhana, membawa Sambas selalu ingat pada petuah orang tuanya. Sehingga dalam diri Sambas selalu tumbuh rasa saling menghormati satu sama lain. Kesombongan, keangkuhan merupakan hal yang ditabukan dalam kehidupan Sambas. Dalam bertutur kata selalu menempatkan orang lain lebih tinggi dibandingkan dirinya.
Akan tetapi, pendirian yang keras merupakan hal yang tidak asing pada diri sambas., Bila ada hal yang tidak sesuai dengan daya pikirnya. Keberanian selalu muncul dalam diri sambas. Dalam mengambil sikap selalu diambil dengan rasa percaya diri dan dengan perhitungan yang sangat matang. Maka tidak aneh bila Sambas dalam perhelatan organisasi profesi dan politik selalu diperhitungkan lawan-lawannya. Pikirannya selalu berusaha merangkul semua golongan. Sehingga sangat memungkinkan seorang Sambas mampu bergaul dengan orang-orang elit. Kemampuan komunikasinya dapat diandalkan. Terlebih dasar organisasi sejak kecil sudah terlihat.Mungkin itu bakat yang diturunkan ayahnya. Sabar, selalu rendah diri, tegas dan kukuh dalam mengambil keputusan. Kini Sambas sedang menanti sesuatu hal yang dianggap wajar untuk Sambas peroleh. Apa sebenarnya yang ditunggu Sambas? Kita ikuti kisah selanjutnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar