Mari Berbenah
Panas semakin menyengat belakangan ini, sepertinya terik matahari sedang tidak bersahabat dengan para penduduk kota. Jiwa ini lelah, mata ini penat, rasanya hanya ingin "liburan". Berlibur rohani sejenak melalui penglihatan hijau di tengah hiruk pikuk selama ini. Berkhayal ya?... Iya betul, liburan halusinasi bersama "green screen". Lucu...
Masih beruntung karena sekarang ini kalau mengajar, ikut pelatihan masak, atau pelatihan menulis semua bisa dilakukan secara online. Jadi pakaian atasan rapi, dandan cantik, tapi bawahannya celana tidur, terlebih lagi mungkin saja belum mandi. Selain tidak perlu keluar rumah, tidak terkena terik matahari atau kehujanan. Pekerjaan bisa jadi semakin multi talenta, mulai dari pelatihan sambil ulek bumbu, atau mengajar sambil mengasuh anak. Anak kuliahan bisa menerima materi kuliah sambil makan siang, yang masih sekolah dasar mendengarkan sambil sarapan.
Keramaian dunia virtual kian menjanjikan untuk masa kini dan masa depan. Beragam kemudahan disuguhkan dari ke hari. Sebelumnya kalau yang terkenal itu bintang film di televisi, kalau sekarang setiap orang bisa menjadi artis yang viral. Aplikasi yang tersedia sangat bervariasi, mulai dari menyanyi, menari, konten edukasi, intinya, berbagai konten dari yang serius hingga konten konyol yang sifatnya menghibur.
Kemudahan yang kita nikmati saat pandemi menyerang sepertinya menjadi bayang semu untuk dicari maknanya bersama. Misalnya, ketika mengikuti kelas online kita tidak mandi, apakah itu salah? Belum tentu. Jawabannya ada dalam cermin diri. Jika saat sebelum pandemi hadir kita mandi karena akan bertemu banyak orang, sekarang karen online jadi tidak mandi. Konsep mandi disini sebenarnya kalau kita menghargai diri sendiri, ingin menjaga kebersihan diri, maka kita akan tetap bangun pagi, mandi, sarapan, dan bersiap mengikuti kelas yang meskipun "online" dengan sepenuh hati. Jadi, tidak ada yang salah atau 100% benar, tapi semua kembali kepada diri sendiri, kembali pada konsep mencintai dan menhargai diri dengan setulus hati. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi?...
Berikutnya kawan, suguhan menggiurkan dari berbagai aplikasi yang bisa menyebarkan secara luas dengan mudahnya ini menjadikan kita sebagai manusia harus semakin bijak. Apa contohnya? Saat kita menerima terusan berita mengenai suatu barang yang disebutkan buruk, apakah kita akan langsung memercayainya? Pastinya kita harus check and re-check dulu ya, cari referensi terpercaya, sehingga informasi yang kita sebarkan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Jangan biarkan hanya jari jemari yang ambil alih saat menyebarkan issue, tapi kita integrasikan baik itu otak, hati, dan mata, dan jari kita ya... Ibaratnya makan cabai, warnanya merah merekah, segar karena baru dipetik dari pohonnya. Mata merima respon untuk menyambungkan ke saraf dan mengabari otak. "Hei otak, ini lho ada cabai segar, cantik sekali warnanya, ayo kita makan", kata mata. Mungkin otaknya sedang lelah habis bergadang, jadi jawabannya agak miring tanpa koordinasi sama si sel memori. "Oke, kita makan aja", kata otak. Mulut bereaksi dengan langsung melahapnya, si manusia bagaimana ya responnya? "Whuaaaaaaaaa pedas sekali..."
Jadi, semua harus dipikirkan dengan seksama, koordinasikan pikiran dan perasaan, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat di waktu yang benar.
Apakah sudah terlambat kalau membahas tentang kegiatan daring saat ini? Semua membutuhkan refresh, jadi tulisan ini hanya ingin menyegarkan kembali pikiran bahwa pandemi masih ada, jadi jangan terlena, apalagi terlelap ya kawan.
Mari terus berbenah, mungkin langkah kita kecil dan perlahan, tapi semua itu untuk menjadikan kita terus bertumbuh ke arah yang lebih baik.
Jaga protokol kesehatannya selalu kawan...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Berbenah untuk ke arah yg lebih baik
Nggih bu, semangat bertumbuh bersama buTerima kasih