Ayo, Cepatlah!
Kesel ga sih, pemirsa!
Pagi hari adalah saat tersibuk bagi kebanyakan orang. Anda sepakat, bukan? Demikian juga pagi ini. Terutama jika anda mendapatkan amanah piket penyambutan siswa. Tentu harus sampai di sekolah lebih pagi daripada yang lain. But, it's always hectic in the monday morning!
Oleh karena itu saya selalu menghindari jalan-jalan besar. Pasalnya anda akan bertemu dengan banyak lampu lalu lintas di jalan besar. Menghabiskan sekian menit hanya untuk menunggu lingkaran paling bawah lampu lalu lintas menjadi hijau, bukanlah aktivitas yang menyenangkan. Terutama jika anda tergesa-gesa. Jadi saya selalu memilih area pinggiran. Selain aman karena tidak banyak kendaraan besar yang lewat, di daerah pinggiran juga tidak akan anda jumpai lampu lalu lintas.
Tapi area pinggiran didominasi jalanan yang sempit. Seringkali kita hanya menemui jalan satu jalur saja. Oleh karena itu, kendaraan roda empat seyogyanya menghindari jalanan sempit. Namun kadang kita temui pengendara yang nakal. Meski rambu larangan masuk pada jam sibuk telah dipasang, pengendara roda empat ini sengaja melanggarnya. Kalau sudah begitu, banyak pengendara lain yang terkena imbasnya.
Seperti yang saya alami pagi ini. Sudah tahu ada rambu larangan masuk bagi kendaraan roda empat, eh, si pengendara mobil box ini tampaknya tak peduli. Ia terus saja melaju memasuki gang sempit di kampung tersebut. Alhasil, laju kendaraan lain ikut melambat dan menyebabkan kemacetan di belakangnya.
Beberapa pengendara motor berusaha menyalipnya, tapi kesulitan karena sempitnya jalan. Si mobil box terus bergerak pelan karena selain jalan yang sempit, terdapat juga polisi tidur. Para pengendara motor sudah mulai tak sabar. Beberapa yang berhasil menyalip, melaju sambil mengumpat ke arah pengemudi mobil box atau memberitahunya bahwa mobil dilarang masuk pada jam sibuk. Aku jadi khawatir jika ada pengendara yang tidak sabar lalu memaksa mobil box berhenti untuk memarahinya. Bisa tambah runyam, nih!
Untunglah hal itu tidak sampai terjadi. Mungkin pengendara lain menyadari, menghentikan mobil box itu hanya akan membuat lalu lintas jadi lebih macet. Sehingga pengendara yang lain hanya berusaha menahan diri sambil mencari celah untuk menyalip. Itu juga yang kulakukan, meskipun dalam hati panas luar biasa, astaghfirullah!
Peristiwa di atas kadang terjadi (atau malah sering terjadi) di lingkungan sekitar kita. Hanya agar kepentingannya tercapai, kadang orang sengaja (atau tidak) melanggar peraturan. Padahal peraturan itu dibuat untuk kepentingan dan kenyamanan bersama. Masalahnya tidak semua orang menyadari bahwa dengan melanggar peraturan tersebut berarti menzalimi orang lain. Padahal setiap kezaliman adalah dosa.
Hhh...pagi-pagi sudah berbuat dosa. Sudah begitu, dihujat banyak orang pula. Mana enak hidupnya seharian?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih Bu. Membangun kesadaran diri itu memang sulit, diperlukan kesabaran yang tinggi untuk menjadi sadar. Salam perkuat karakter dan literasi.
Terima kasih responnya pak