Aan Frimadona Roza

Lahir di Way Kanan, 22 Februari 1982, Saat ini mengajar dan mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah di SMPN 2 Kasui Kabupaten Way Kanan,Lampung....

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengintip Pesona Putri Malu di Way Kanan
Putri Malu (gambar pena jingga/about.lampung)

Mengintip Pesona Putri Malu di Way Kanan

RUMAH panggung berbaris kokoh di sepanjang jalan kampung tampak kecokelatan, mungkin usianya yang renta hingga warna kayu mulai buram. Biasanya petikan gitar sayup terdengar suara khas dengan nada-nada mengulang dari salah satu suku asal Palembang, Semendo memainkan gitar klasik batanghari sembilan di kedai kopi atau halaman rumah limas suku Semendo sembari menyeduh kopi dengan penganan kripik pisang.

Itulah suasana di kampung Jukuh Batu, kampung tua suku Semendo yang turun temurun menetap di Kabupaten Waykanan, Kecamatan Banjit. Kampung sarat dengan pesona keindahan alamnya. Jajaran ladang dengan kelokan turun mendaki,

kebun kopi dengan bunganya menyebar wangi, gesekan daun-daun pepohonan tua menambah rindang dan sejuk, gemericik air membentur bebatuan menambah lengkap nyanyian syahdu alam asri untuk dinikmati. Tak salah alamat bagi yang menyukai air terjun alam, untuk sejenak berkunjung ke air terjun Putri Malu kampung Jukuh Batu kecamatan Banjit, kabupaten Waykanan, Lampung.

Berjarak sekitar 246 km dari ibukota provinsi Bandarlampung dan 46 km dari ibukota Kabupaten Waykanan, Blambangan Umpu atau lima jam dari Bandara Radin Intan menuju Waykanan. Mudah diakses dari jalan lintas Sumatera dengan jalan masuk menuju obyek wisata ini adalah persimpangan kearah SMUN 1 Baradatu. Bisa mengunakan kendaraan roda dua, jika mengunakan kendaran roda empat, tak sampai di lokasi air terjun Putri Malu tetapi hanya sampai di pusat perkampunan Jukuh Batu saja.

Butuh perjuangan ekstra agar bisa langsung bertatapan dengan air terjun Putri Malu. Kira-kira diperlukan waktu setengah jam perjalanan menggunakan roda dua dari kampung Jukuh Batu. Setelah itu lanjutkan dengan perjalanan kaki setapak demi setapak menuju lokasi yang membutuhkan waktu hingga 10 menit. Air Terjun Putri Malu kampung Jukuh Batu memiliki ketinggian ± 80 m di kawasan hutan register 46. Airnya yang jatuh ke bawah melengkung lembayung menyerupai punggung manusia yang sedang mandi, sebab itulah masyarakat sekitarnya menamai curup ini dengan Putri Malu.

#Aan Frimadona Roza, Guru IPS SMPN 2 Kasui dan bergiat di Masyarakat Pecinta Wisata Lokal (MPWL) Way Kanan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Promosinya menarik Pak Aan. Kalau berkunjung ke Way Kanan boleh deh mampir.

11 Jul
Balas

Waduhhhh saya ikut larut dalam pesona air terjun putri malu saya juga ikut menikmati indahnya kota bapak ...kapan kapan pingin datang kesini

11 Jul
Balas

Subhanallah...tempat yang sangat indah

11 Jul
Balas

Waykanan gak jauh itu dari Belitang. Semoga bisa mampir kapan2.

11 Jul
Balas

Exotik. Pingin dolan2.. Kesana , Pak.

11 Jul
Balas

Ditunggu ne..diagendakan..pak

11 Jul
Balas

Siappp.. !!

11 Jul

Bu suprapti dan pak yudha ditunggu ne..kekota kami...

11 Jul
Balas



search

New Post