Rizni

Dari daerah Sumatera Barat Kab. Agam Kec.Tanjung Raya tepatnya Sigiran tanggal 2 Januari 1969 lahir ke dunia dari pasangan orang tua Nurdin ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEWUJUDKAN KESADARAN KEBERSIHAN

MEWUJUDKAN KESADARAN KEBERSIHAN

Tantangan hari ke 25

# Tantangan GuruSiana

MEWUJUDKAN KESADARAN KEBERSIHAN

Sekolah disetiap kesempatan telah sering berkoar-koar tentang pentingnya kebersihan lewat selogan “Kebersiahan Pangkal Kesehatan”, “Kebersihan Sebahagian dari Iman”, “Buanglah Sampah Tempatnya” pokoknya banyak himbauan, nasehati, peringatan dan sangsi yang diberikan sekolah pada siswa-siswa namun belum membudaya akan hidup bersih terutama terkait dengan sampah.

Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan lingkungan yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.

Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretan yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggar.

Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah-sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.

Berbagai upaya sudah dilakukan dengan gotongroyong secara berkala, piket kelas, Jum’at bersih, operasi semut ( semua siswa harus memungut sampah walau lidi sekalipun) setelah itu memang diakui enak dan nyaman mata memandang. Semua tertata dengan rapi indah tapi, setelah tidak usah satu hari 2 jam sudah mulai kurang rapi sampah satu-satu kelihatan dipojok atau sela-sela kursi siswa.

Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Dengan selalu menghimbau agar mematuhi tata tertib sekolah serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan. Guru memberi contoh yang baik terkait dengan sampah. Juga dapat dilakukan adakan lomba antar kelas tentang K3. Pihak pemerintah pun mengadakan Lomba Sekolah Sehat (LSS), sekolah adiwiyata. Semua memotivasi siswa dan pihak sekolah mau untuk hidup bersih. “Mensana Inkoperensano” bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat otak yang cerdas. Mudah-mudahan kesadaran semua warga di sekolah dan lingkungannya akan tercipta kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan, kekeluargaan dan kerindangan.

# MediaGuru

#bersihsehat

# merangkaikata

# day25putaran1

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post