Siti Sriyatun

Lahir dan menetap di Rembang, 14 September 1973. Alumni S1 IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Matematika tahun 1997dan S2 Universitas Negeri Semarang (UNNE...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berpikir Komputasi dalam Kehidupan Sehari-hari
dokumen google

Berpikir Komputasi dalam Kehidupan Sehari-hari

#TantanganGurusiana (Hari ke 73)

Computational Thinking atau berpikir komputasi tidak selalu berhubungan dengan komputer. Computational thinking adalah cara berpikir atau alur berpikir yang sesuai dengan alur komputer bekerja. Seperti kita ketahui alur bekerja komputer adalah dengan menggunakan algoritma dengan langkah-langkah tertentu, logis, rinci, dan berurutan.

Pada tahun 1989 belum begitu banyak sekolah yang mempunyai komputer. Untuk keperluan kegiatan ekstrakurikuler sekolah hanya menyediakan satu komputer dengan satu guru. Peserta ekstrakurikuler yang melebihi batas anggota, maka dibagi dalam beberapa shift untuk pelaksanaan ekstrakurikuler ini. Setiap shift berjalan dengan waktu sekitar satu jam. Pada materi ekstrakurikuler tersebut yang dipelajari bukan langsung memegang komputer. Ternyata guru menerangkan bagaimana komputer bekerja. Diawali dengan start dan diakhiri dengan finish. Antara start dan finish terdapat beberapa langkah dengan ada satu langkah penting yaitu yes dan no. Yes dan no merupakan simpulan dari kerja yang dilakukan. Jika yes maka ada langkah berikutnya. Demikian juga no ada langkah berikutnya. Bisa juga jika no pilihan bekerjanya adalah berhenti. Jadi dengan adanya yes dan no, merupakan efek dari proses sebelumnya. Yes dan no ini digambarkan dengan flow chart. Jika yes akan menuju ke X dan jika no akan menuju ke Y. Dari cerita ini, siswa sudah diajak untuk berpikir computational thinking. Siswa dikenalkan bagaimana komputer bekerja. Pola pikir komputer ini diharapkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk penerapan berpikir komputasi dalam kehidupan sehari-hari, langkah awal adalah memahami masalah. Masalah yang ada harus dipahami betul dari berbagai sudut pandang. Pemahaman masalah kadang setiap orang berbeda-beda. Mereka mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Sehingga dari pemahaman yang berbeda akhirnya solusinya juga berbeda. Perbedaan pemahaman masalah bisa terjadi karena pengalaman dan keluasan pengetahuan dari seseorang berbeda-beda. Pemahaman masalah akan lebih tepat jika masalah tersebut diurai menjadi masalah-maslah yang lebih kecil. Dengan penguraian ini akan meringankan dalam penyelesaiannya. Sehingga akan menjadi lebih detail untuk memahami masalah tersebut. Dari penguraian masalah-masalah kecil akan diperoleh pola. Artinya masalah-masalah kecil tersebut menunjukkan kesamaan atau berpola. Yang akhirnya dapat dibuat satu pemahaman yang tepat.

Setelah seseorang memahami masalah maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan data. Pastinya pengumpulan data yang diperoleh tergantung pemahaman dari masalah tersebut. Sehingga dari masalah yang sama, seseorang akan mengumpulkan data yang berbeda-beda. Pengumpulan data ini berguna untuk mendukung penyelesaian atau solusi yang akan ditempuh untuk menyelesaikan masalah tersebut. Data-data yang diperoleh pasti ada yang data pokok dan ada data pendukung. Selain itu juga muncul data abstrak. Artinya data yang tidak begitu dipikirkan karena sudah menjadi satu dengan data pendukung. Data ini akhirnya mejadi tidak penting untuk dibahas.

Setelah pengumpulan data yang diperoleh dirasa lengkap maka dilakukan penyelesaian dan akhirnya akan memperoleh kesimpulan. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah tersebut pastinya berdasarkan data-data yang diperoleh. Dari solusi ini akan memunculkan yes dan no. Artinya ada perlakuan dari semua unsur permasalahan tersebut.

Kita dapat menggunakan teknik berpikir komputasi dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Ketika sudah terbiasa dengan computational thinking, akan menumbuhkan berpikir kritis sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan dengan baik, efektif, dan efisien. Coba sekarang direnungkan. Apakah kita sudah mengimplementasikan computational thinking dalam kehidupan sehari-hari? Mungkin tanpa sadar kita telah menerapkannya mulai dari permasalahan yang mudah sampai yang kompleks. Kita simak saja apakah dalam memecahkan masalah kita selalu mengambil langkah dengan memahami masalah yang diurai menjadi masalah-masalah kecil, yang akhinya memunculkan pola. Kemudian mengumpulkan data, baik data pokok dan pendukung. Akhirnya melakukan penyelesaian berdasarkan pemahaman masalah dan data yang diperoleh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post